top of page

WIRJA ANANTA, ANAK PEKERJA MIGRAN YANG BERCITA – CITA JADI TNI

Adbmi.org – Wirja Ananta sama seperti anak – anak seumurannya. Bercita – cita tinggi dengan harapan yang besar. Kesehariannya juga tak jauh beda dengan anak – anak kebanyakan,sekolah, mengaji dan juga bermain.

Wir akrabnya, hanyalah seorang anak yang saat ini duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar negeri 2 Ketapang Raya desa Ketapang Raya Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.

Bersama ibunya, Fatmawati, ia ikut diwawancara oleh dewan juri untuk penilaian lomba keluarga migran teladan yang diselenggarakan oleh ADBMI di desa Ketapang Raya.

Wir banyak bercerita, tentang hari – harinya di sekolah, di rumah dan dilingkungan pertemanannya.

“Kalau pagi saya ke sekolah, setelah itu main sama teman teman di rumah,” terang Wirja kepada dewan juri saat penilaian lomba di desa Ketapang Raya.

***** WIRJA INGIN MELINDUNGI ORANG – ORANG

Photo Istimewa : Penilaian lomba keluarga migran teladan di desa Ketapang Raya kecamatan Kruak

Photo Istimewa : Penilaian lomba keluarga migran teladan di desa Ketapang Raya kecamatan Kruak


Meskipun masih duduk di bangku sekolah dasar kelas tiga, wirja ingin melindungi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Ia bercita – cita menjadi tentara nasional Indonesia (TNI).

Cita – cita menjadi TNI ini terinspirasi dari film dan video yang di tontonnya di platform YouTube.

“Melihat di YouTube,” terang Wirja.

Dengan cita – citanya ini, ia berharap bisa bermanfaat bagi masyarakat dan keluarganya.

***** WIRJA LAHIR DARI KELUARGA PEKERJA MIGRAN INDONESIA

Photo Istimewa : Fatimah saat diwawancarai pada Penilaian lomba keluarga migran teladan di desa Ketapang Raya kecamatan Kruak

Photo Istimewa : Fatimah saat diwawancarai pada Penilaian lomba keluarga migran teladan di desa Ketapang Raya kecamatan Kruak


Fatmawati adalah ibu dari Wirja Ananta. Mereka adalah keluarga pekerja migran Indonesia. Ayah dari Wirja merupakan pekerja migran Indonesia yang saat ini masih berada di negeri Jiran Malaysia.

Ia sudah bertahun – tahun berada di Malaysia menjadi buruh kebun di kebun kelapa sawit.

“Insyaallah beberapa bulan lagi akan pulang kampung,” terang Fatmawati kepada dewan juri.

Di kampung halaman, Fatmawati menghidupi kedua anaknya dengan membuka usaha warung. Dari warung tersebut, ia bisa memutar uang kiriman gaji suaminya.

Perempuan kelahiran tahun 1985 tersebut beberapa tahun belakangan ini menggeluti usaha warung yang ia buka di rumahnya sendiri.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page