top of page

Universitas Muhammadiyah Jakarta Atensi Desa Dampingan ADBMI Foundation

adbmi.org - Universitas Muhammadiyah Jakarta atau UMJ menjadikan desa dampingan ADBMI Foundation sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi para kelompok pekerja migran Indonesia dan keluarganya. Selain itu, tim peneliti dari UMJ meneliti terkait dengan pengembangan usaha keluarga PMI dari hasil remitansi. 

Nani Nurani Muksin selaku ketua tim peneliti Universitas Muhammadiyah Jakarta mengungkapkan pentingnya mengelola potensi lokal untuk pengembangan usaha. 


"Pemanfaatan potensi lokal sangat penting,  bisa di kembangkan dan bernilai ekonomis bagi masyarakat," terang ketua tim peneliti UMJ tersebut saat berkunjung ke desa Telagawaru, 26/08/2024.


Saat diskusi dengan keluarga pekerja migran Indonesia di desa Telagawaru, ketua tim yang akrabnya di sapa Nani tersebut juga mengungkap pentingnya mengelola keuangan rumah tangga bagi pekerja migran Indonesia. 


Pengelolaan keuangan rumah tangga, sebut Nani, sangat penting sekali. Keluarga PMI harus bisa mengelola keuangan dengan baik. 


Di waktu yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur, Muhammad Hairi meminta kepada para peserta sangkep kampung yang di inisiasi oleh LSD Telagawaru untuk terlibat menyuarakan migrasi aman. 

"Kita harus sama - sama terlibat dalam mensosialisasikan kepada keluarga kita tentang migrasi aman. Jangan sampai keluarga kita berangkat secara ilegal ke luar negeri," terang kadisnakertrans Lotim, Muhammad Hairi. 


Kadisnakertrans Lotim tersebut juga menyebutkan bahwa Kabupaten Lombok Timur sangat diatensi betul mengenai kasus - kasus pekerja migran Indonesia. 


"Makanya banyak dari para peneliti ataupun kegiatan pemerintah dan swasta menjadikan Lombok Timur sebagai lokasi mereka," tuturnya. 


Informasi tambahan, tim peneliti Universitas Muhammadiyah Jakarta melakukan penelitian di kabupaten Lombok Timur tentang Pekerja Migran Indonesia. Penelitian ini difokuskan tentang kontribusi komunikasi kelompok pekerja migran Indonesia purna dalam pengembangan kewirausahaan berbasis potensi lokal dan green economy. Penelitian ini sendiri di Danai langsung dari kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi tahun 2024.

Disaat yang bersamaan, Ketua LSD Telagawaru Junaidi menyebutkan sekitar 318 jumlah pekerja migran Indonesia yang ada di desa telagawaru dari hasil pendataan LSD. 


"Itu yang sudah berangkat ya. Belum lagi yang sudah mengurus berkas dan lain - lainya," terang Junaidi. 


Ia juga menyebutkan banyak potensi - potensi lokal yang ada di desa Telagawaru. "Itu semua bisa dimanfaatkan," terang ketua LSD tersebut. 


"Mulai dari pengrajin sapu dari serabut kelapa, potensi pertanian, potensi ternak dan masih banyak lagi," tutupnya.

62 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page