top of page

Tuan Guru Ahmad Hulaifi, Tokoh Muda Teluran Al – Azhar Yang Terlahir Dari Keluarga PMI

Adbmi.org – Sore Jum’at, ditengah puluhan masyarakat dusun Nenggung desa Masbagik Selatan kecamatan Masbagik, Tuan Guru Ahmad Hulaifi mengisi pengajian. Kebetulan, ada undangan mengisi ceramah dalam rangka tasyakuran salah satu anak dari warga yang akan melanjutkan pendidikannya ke Kairo Mesir.

Dengan mengenakan sorban putih, peci putih di tambah dengan sarung berwarna hijau, tuan guru Ahmad Hulaifi mengisi pengajian tentang pentingnya pendidikan.

Sorotan kamera handphone yang terpasang di tripod mengitari sang tuan guru muda. Sembari ceramah untuk masyarakat yang datang, ia juga melakukan live streaming untuk menjangkau jamaah yang ada diluar daerah.

Tuan Guru Ahmad Hulaifi adalah salah satu tuan guru muda di tanah seribu masjid, pulau lombok. Usianya relatif muda, masih 29 tahun usianya.

Namun retorika dan pemahamannya tentang agama sangat luar biasa. Wajar saja, ia adalah seorang masyaikh Ma’had Darul Qur’an Wal Hadist Al – Majidiyah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah Pancor. ***** Lahir Dari Keluarga Pekerja Migran, Tuan Guru Ahmad Hulaifi Tokoh Muda Pulau Lombok

Photo : Tuan Guru Ahmad Dhani saat mengisi pengajian di dusun Nenggung desa Masbagik Selatan kecamatan Masbagik.

Photo : Tuan Guru Ahmad Hulaifi saat mengisi pengajian di dusun Nenggung desa Masbagik Selatan kecamatan Masbagik.


Semangat menuntut ilmu yang tinggi mengantarkan Tuan Guru Ahmad Hulaifi sukses menimba ilmu. Lahir dari keluarga pekerja migran Indonesia, tak menjadi hambatan bagi Tuan Guru Ahmad Hulaifi menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.

Kegigihannya dalam menuntut ilmu pengetahuan menghantarkannya sampai ke Mesir. Ia adalah alumni Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dengan mengambil fokus studi Hukum Syari’ah di universitas

Universitas Al-Azhar termasuk sebagai universitas tertua di dunia yang fokus pada sastra Arab.

Sepulang dari pengembaraannya menuntut ilmu di tanah mesir, ia muncul sebagai tokoh muda di pulau seribu masjid.

“Sekitar lima tahun di Mesir, sejak 2012 sampai 2017,” terang Tuan Guru Ahmad Hulaifi saat setelah mengisi acara, Jum’at,27/10/2023.

Setelah itu, ia juga melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Mataram dengan mengambil jurusan yang sama, Hukum Syari’ah yang kemudian mencatatkan nama namanya sebagai Magister Hukum Syari’ah.

Meskipun terkahir dari keluarga pekerja migran, Semangat menuntut ilmu sang tuan guru muda sangat kuat.

Ucapnya, kemudahan akan menghampiri bagi siapa saja yang berusaha menuntut ilmu.

Baginya, pengabdian kepada ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat akan di mudahkan oleh Tuhan yang maha kuasa.

“Saya saja, seorang anak dari keluarga sederhana, tapi Tuhan selalu memberikan jalan,” terang sang tuan guru muda.

1 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page