top of page

Tim Evaluator AWO Internasional Penasaran Dengan Perkembangan Program Pelindung Pekerja Migran Di Lo

adbmiRoma Hidayat mengeja kembali sejarah awal mula terbentuknya yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) Lombok Timur, bahwa ADBMI bermula dari gerakan jalanan yang digalakkan oleh para aktivis terhadap situasi pada saat itu terkait imigrasi yang didominasi kaum perempuan.

Di depan pak Sugeng dan Mbak Anita perwakilan dari AWO International Southeast Asia pak ketua yayasan ADBMI menceritakan bagaimana hiruk pikuk kehidupan para pekerja migran beserta keluarga.

Dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak, bukan hanya pemerintah namun juga semua harus bisa terlibat. Karena berbicara masalah migrasi, maka kita berbicara masalah kemanusiaan yang kompleksitas.

Tim Evaluator AWO Internasional Penasaran Dengan Perkembangan Program Pelindung Pekerja Migran Di Lombok

Photo Istimewa: Tim evaluator dari AWO Internasional saat mengunjungi kantor ADBMI Lombok Timur


Terkait pernikahan anak misalkan, ini adalah gambaran sederhana dari banyaknya masalah yang ditimbulkan dari dampak migrasi.

Masalah pendidikan misalkan juga, dari data yang dikumpulkan oleh ADBMI dari rekan rekan LSD di setiap desa dampingan, rata – rata PMI ataupun calon PMI merantau memiliki tujuan untuk memperbaiki rumah dan untuk pendidikan keluarga.

Namun faktanya, pendidikan keluarga PMI rata – rata banyak yang bermasalah. Mereka tidak tamat atau bahkan mereka juga kerap bermasalah di sekolah dan masyarakat.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page