top of page

Tempe Kadbah Usaha Alternatif Muda Mandiri

Di pasaran tentu tidak hanya ada satu produk saja yang ditawarkan. Peluang itu dimanfaatkan oleh kelompok usaha Muda Mandiri di Desa Tetebatu Selatan. Dan mereka mencoba lebih selektif untuk melakukan beberapa pertimbangan yang kemudian menentukan jenis produk yang diusahakan kelompok mereka. Sehingga dapat menekan persaingan dan melancarkan pemasaran produk mereka menjadi prioritas dalam produksi. Di samping itu juga ketersediaan bahan dan potensi sumber daya manusia tetap menjadi acuan dalam memilih jenis barang yang akan mereka tawarkan. Sehingga diproduksilah tempe yang diberi nama Kadbah yang merupakan singkatan dari kalangan atas dan bawah.

Ialah Sudarma Hadi Guna (26 tahun) adalah seorang pemuda yang memiliki pengalaman dalam pengolahan tempe yang ia pelajari beberapa tahun lalu ketika ia berdomisili di Sumbawa Besar selama sekitar 2 tahun di sana. Kemampuan itu kemudian disalurkan pada kelompok usaha Muda Mandiri dimana ia dan isterinya turut bergabung menjadi anggota dari 17 orang yang terhimpun dalam kelompok tersebut. Dan memusatkan proses produksinya di tempat milik pasangan Sudarma Hadi Guna dengan Zohrul Ain di Otak Bangket, Dusun Penyonggok, Desa Tetebatu Selatan.


Dalam pengerjaannya, mereka kompak melakukannya sebagai sebuah tim yang dikoordinir oleh Herman Fauzi. Mereka bekerja mulai dari membelah biji kedelai lalu direndam dalam air fermentasi dan kemudian dipacking sebelum disemaikan dalam ruangan. “Kita tidak menggunakan formalin, maka dalam pemerosesan tempe itu haruslah steril, tidak boleh ada wangi-wangian seperti lottion apalagi parfum untuk mencegah tempenya rusak.” begitulah kata Zohrul Ain pada kami. Dikarenakan tempe-tempe tersebut sangat peka terhadap aroma tajam dan apalagi sampai ada kontak langsung dengan sumbernya.

Usaha pembuatan tempe tersebut sudah berjalan hingga tiga kali produksi sejak kelompok Muda Mandiri terbentuk (27/04) hingga kemarin (Senin, 01/05/2017) telah menghabiskan 35 kg kedelai. Di mana 10 kg pada kali pertama dan 10 kg pada kali kedua yang kemudian, mengalami peningkatan produksi menjadi 15 kg karena mereka menyesuaikan dengan permintaan pasar yang mulai meminati hasil produk tempe mereka di sekitar Desa Tetebatu Selatan. Sebuah awal perkembangan yang baik untuk kelompok pemuda ini.

Modal awal yang dikumpulkan kelompok usaha Muda Mandiri ini sebanyak Rp.750.000,- yang didapat dari iuran anggota dari 17 orang itu, masing-masing sebesar Rp.50.000,-. Setelah itu, untuk pengadaan bahan dan keperluan produksi telah dihabiskan Rp.500.000,- dan sisanya menjadi kas kelompok. Untuk sementara waktu pada awal-awal produksi ini, semua anggota kelompok telah sepakat untuk bekerja secara sukarela tanpa menuntut imbalan upah atau keuntungan mereka. Sebab total dari keuntungan akan dimasukan dalam kas kelompok untuk pengembangan usaha. “Semua catatan keuangan telah saya bukukan”, disampaikan Asnawati selaku bendaraha kelompok tersebut.

“Manajemen usaha kelompok dan sebagainya kami atur serapi mungkin, sebab sebagaian dari kami tercatat menjadi Pengurus PINBID Desa Tetebatu Selatan, sehingga kami harus bisa menjadi contoh dari kelompok-kelompok usaha yang lain di sini. Kelompok yang kami bentuk ini juga untuk mendukung fungsi kerja-kerja PINBID di desa kami.” tutup Muzammil pada kami. (Abed)

0 tampilan0 komentar

Komentarze

Oceniono na 0 z 5 gwiazdek.
Nie ma jeszcze ocen

Oceń
bottom of page