top of page

Suami Bekerja di Luar Negeri, Isteri Mengelola Rumah Tangga di Kampung Halaman

adbmi.org – Ketika suami sedang bekerja di luar negeri, sebagai isteri harus mampu mengelola kelangsungan hidup rumah tangga di kampung halaman.

Mengurangi sifat konsumtif dan lebih berfokus kepada pengembangan diri agar suami atau keluarga yang ketika pulang dari luar negeri melihat hasil jerih payahnya selama menjadi pekerja migran (PMI) di luar negeri sana.

Kebanyakan keluarga PMI yang salah satu anggota keluarganya entah itu suami atau isteri yang menjadi PMI memiliki masalah di pengelolaan remittance (uang kiriman).

Kiriman lebih banyak dipergunakan untuk keperluan yang sifatnya konsumtif jangka pendek, bahkan jika ada yang sifatnya jangka panjang itupun hanya sebagain saja, sangat minim sekali. Hal ini berdampak kepada PMI daur ulang (PMI yang setelah pulang balik lagi bekerja ke luar negeri karena hasilnya habis dipergunakan di kampung halaman).

Pengelolaan atau Manajemen Ekonomi Rumah Tangga (MERT) sangat diperlukan bagi keluarga PMI agar hasil jerih payah keluarga yang sebagai PMI di luar negeri sana dapat melihat hasil kerja kerasnya selama bekerja ketika pulang ke kampung halaman. Juga menjaga agar tidak terjadinya PMI daur ulang.

Pelatihan MERT (Manajemen Ekonomi Rumah Tangga) sudah kali ke lima dilakukan oleh ADBMI, berfokus kepada kaum perempuan yang ditinggal anggota keluarganya ke luar negeri untuk mampu berdikari membangun usaha sendiri di kampung halaman sebagai bentuk support system kepada keluarganya.

Fauzan selaku pembimbing LSD Suradadi memberikan pidato pembukaannya bahwa perempuan tidak hanya bergulat di kasur, di dapur, dan di sumur, namun mampu melakukan lebih dari itu salah satunya membangun perekonomiannya sendiri dengan membuka usaha.

Suami Bekerja di Luar Negeri, Isteri Mengelola Rumah Tangga di Kampung Halaman

Foto: Para Peserta Pelatihan MERT di Kantor Desa Suradadi (Ifi/ADBMI)


“Perempuan itu hebat, tidak hanya hebat dalam hal dapur, di kasur, di sumur, namun dapat melakukan hal lebih dalam membantu perekoniman rumah tangga” tutur Fauzan dalam pembukaan pelatihan MERT Kantor Desa Suradadi, Senin (8/5/23).

“Dengan mengembangkan bisnis atau usaha kecil-kecilan sudah dapat dikatakan sebagai perempuan hebat karena dapat membantu suami agar nantinya tidak menjadi PMI daur ulang” sambungnya.

Pelatihan tersebut langsung difasilitasi oleh LSD Suradadi yang sudah mendapatkan materi dan pengalaman terlebih dahulu. Mulai dari ide, pengembangan ide, teknik yang digunakan dalam berbisnis, dan fasilitas yang dapat dipergunakan sebagai alat jual yang sedang trend saat ini.

Tidak hanya itu, dalam pelatihan ini juga peserta dilatih untuk mampu menganalisa usaha apa saja yang mampu mereka lakukan dan bagaimana cara membuat peluang usaha di daerah masing-masing.

Suami Bekerja di Luar Negeri, Isteri Mengelola Rumah Tangga di Kampung Halaman

Foto: Abdurrahman (LSD Suradadi) Sebagai Fasilitator MERT di Kantor Desa Suradadi (Ifi/ADBMI)


“Analisa usaha dan membuat peluang sangat penting, dizaman ini kalau menunggu peluang keburu orang yang dapet, makanya kita ajarkan cara buatnya” ucap Abdurrahman selaku fasilitator salah satu anggota LSD Suradadi.

Diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini, peserta dapat mengaplikasikan materi dan ilmu yang didapat di kehidupannya masing-masing.

“Bantuan seperti ini lebih hebat dari hanya sekedar memberikan uang” tegas Abdurrahman.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page