Proyek Kemakmuran Hijau MCA-Indonesia berupaya mengatasi tantangan penting bagi pertumbuhan ekonomi, serta mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengurangi intensitas emisi karbon dan meraih masa depan yang lebih Lestari. Proyek ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan cara memperluas penggunaan energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui perbaikan tata guna lahan dan pengelolaan sumber daya alam.
Peta Program Kemakmuran Hijau MCA-Indonesia di Provinsi NTB.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Proyek Kemakmuran Hijau mendanai dan mendukung proyek-proyek yang menyasar pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan di tingkat kabupaten. Proyek ini menanamkan investasi untuk memperluas akses terhadap energi terbarukan, meningkatkan produktivitas dan praktik-praktik tata guna lahan, memperbaiki pengelolaan lingkungan, dan memperkuat perencanaan tata ruang tingkat daerah.
Berdasarkan Jendela Hibah Proyek Kemakmuran Hijau, kegiatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat meliputi:
Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif (Participatory Land Use Planning, PLUP)
Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau
Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM)
Hibah Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat
Hibah Pengetahuan Hijau
Kegiatan Proyek tersebut tersebar di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Perkembangan Proyek Kemakmuran Hijau di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif (Participatory Land Use Planning, PLUP)
Kegiatan PLUP (Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif) dirancang untuk: (i) meletakkan unsur-unsur dasar perencanaan tata ruang (tata guna lahan) yang diperlukan untuk memulai dan mempertahankan investasi dalam energy terbarukan dan manajemen sumber daya alam yang didanai oleh Fasilitas Pendanaan Kemakmuran Hijau; (ii) memperkuat kepastian tata ruang bagi masyarakat di kabupaten yang terpilih untuk investasi Kemakmuran Hijau; dan (iii) mendukung kesejalanan dengan standard-standard kinerja lingkungan, sosial, gender dan safeguards.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut dikemas dalam Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif (Participatory Mapping and Planning) atau PMaP yang meliputi 4 aktivitas utama, antara lain:
Aktivitas 1: Penetapan dan Penegasan Batas Desa, serta Pemetaan Sumberdaya;
Aktivitas 2: Pengumpulan data geospasial dan persiapan basis data GIS dari penggunaan lahan dan tutupan lahan;
Aktivitas 3: Kompilasi dan geo-referencing dari data-data perizinan untuk lahan dan sumberdaya alam yang sudah ada maupun yang masih diproses; dan
Aktivitas 4: Memperdalam rencana tata ruang kabupatan melalui peningkatan kapasitas dalam hal perencanaan, penegakkan, dan manajemen informasi guna lahan melalui basis data spasial.
Kegiatan ini mendukung pendekatan partisipatif dalam perencanaan tata guna lahan dan menyediakan informasi geospasial akurat, yang akan berkontribusi pada Kebijakan Satu Peta (One Map Policy). PLUP telah dan sedang melaksanakan Pemetaan dan Perencanaan Partisipatif di Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Sumbawa Barat.
Proyek PLUP di NTB terdiri atas PMaP#2, PMaP#4, dan PMaP#6.
Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM)
Hibah ini diperuntukkan bagi proyek berskala kecil yang mempromosikan pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat dan inisiatif energi baru dan terbarukan. Di Provinsi NTB ada 10 konsorsium yang mengerjakan proyek-proyek yang termasuk dalam kelompok hibah ini, yaitu sebagai berikut:
Di mana dalam skema ini, ADBMI menjadi Salah satu grantee dengan deskripsi prorgam dan hasil sebagai berikut :Judul : Perluasan Program Peningkatan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Miskin yang menjadi Buruh Migran di 12 Desa Lingkar Hutan Taman Nasional Rinjani di Kabupaten Lombok Timur, melalui Pengembangan Bisnis Berbasis Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan & Sensitive GenderTujuan :
Mengurangi ketergantungan warga miskin terhadap sumber daya di dalam hutan nasional
Menciptakan alternatip kerja & Meningkatkan perekonomian masyarakat miskin, terutama buruh migran, di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani di Lombok TimurLokasi Proyek: 12 Desa Lingkar Taman Nasional Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Timur
1. Desa Jenggik Utara Kecamatan Montong Gading
2. Desa Perian Kecamatan Montong Gading
3. Desa Pesanggrahan Kecamatan Montong Gading
4. Desa Pringgajurang Utara Kecamatan Montong Gading
5. Desa Tetebatu Kecamatan Sikur
6. Desa Tetebatu Selatan Kecamatan Sikur
7. Desa Jeruk Manis Kecamatan Sikur
8. Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur
9. Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik
10. Desa Timbanuh Kecamatan Pringgasela
11. Desa Toya Kecamatan Aikmel
12. Desa Perigi Kecamatan SuelaPelaksana Proyek : Konsorsium ADBMI & Friends ( http://adbmifoundation.org)
Anggota Konsorsium :
Yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI);
Koperasi Serba Usaha (KSU) BUMI RAYA Lombok Timur;
Media Komunitas SPEAKER Kampung Lombok Timur.
HASIL PROYEK
TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN
24 orang CO (Community Organiser)
Database BMI di 12 desa program
Data persektif orang miskin partipatif di 12 desa
Database penerima manfaat/warga miskin 1200 orang penerima manfaat di 12 desa program (100 orang per desa)
12 paket dokumen analisa sosial (1 paket per desa)
Database dan analisis pasar di 12 Desa
1200 Quid Pro Quo (pernyataan kesepakatan antara program dengan penerima manfaat)
12 Lembaga PINBID (Pusat Inkubasi Bisnis Desa) di 12 desa program yang dilengkapi peralatan elektronik (komputer/ desktop dan modem) serta sekretariat serta struktur organisasi.
24 Trainer/Fasilitator Pengelolaan Ekonomi Rumah Tangga dan Pengembangan Bisnis yang adil gender dan ramah lingkungan
Anggota PINBID terlatih pendokumentasian
24 anggota PINBID terlatih dalam manajemen organisasi modern
24 anggota PINBID terlatih dalam menjalin networking dan fundraising lembaga
1200 beneficiaries terlatih PERT (1200 dokumen anggaran rumah tangga)
1200 beneficiaries terlatih pengembangan bisnis (1200 dokumen rencana usaha yang bankable)
300 Penerima manfaat (beneficieries) terlatih dalam pengelolaan produk sumber daya alam (Prosessing makanan).
1200 beneficiaries membuka rekening simpanan reguler dan menjadi anggota di KSU Bumi Raya
74 kelompok usaha beranggotakan beneficiaries di 12 desa program
12 orang FC (Financial Consultant) di 12 desa program
Web ADBMI dan blog/web/facebook page 12 PINBID
5 edisi bulletin konsorsium
1 Klub Bisnis Hijau yang beranggotakan PINBID dan stakeholder pemda serta pengusaha retail
PINBID mendapatkan pembiayaan APBDes (Jenggik Utara dan Tetebatu)
Bumi Raya Mart sebagai retail modern dan showroom produksi warga
Jaringan Pemasaran untuk produk Kelompok (3 warung, satu toko di kabupaten , rancangan aplikasi delivery order berbasis SMS)
Dokumen roadmap pengembangan dan integrasi PINBID dan BUMDES
Kunjungan dan assistensi lapangan untuk perbaikan performa PINBID sebagai Pusat Inkubasi Bisnis Desa (Tahap Mula, Menengah dan Lanjutan)
Pengurusan perizinan dan dokumen-dokumen prinsip yang dibutuhkan oleh kelompok usaha penerima manfaat dalam menyelenggarakan produksi (Perizinan UMKM, PIRT dan Sertifikasi Halal)
Standardisasi kualitas dan harga produk kelompok penerima manfaat (Assistesi teknis)
Tindak lanjut kerjasama dengan Forum PEL (Pengembangan Ekonomi Lokal) Kabupaten Lombok Timur dalam hal monitoring evaluasi kelompok penerima manfaat, linked in dengan pemerintah daerah dan pengusaha-pengusaha lokal.
Jurnalis desa anggota PINBID diintegrasikan dengan program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan menjadi kontributor desa dalam penyelenggaraan informasi komunitas baik melalui majalah dinding, buletin desa dan pengelolaan blog serta media sosial baik yang diproduksi oleh desa dan yang diproduksi oleh proyek.
PINBID dan kelompok usaha mendapatkan support dari pemerintah desa berupa bantuan dari dana ADD-APBDes.
Linked in Kelompok usaha dengan pemerintah desa dan BUMDes melalui Kerjasama PINBID dengan BUMDes (nota kesepakatan bersama)
Pengelolaan sumber daya alam melalui pengolahan limbah dan jasa lingkungan seperti daur ulang sampah sebagai salah satu sumber fundraising PINBID
Pembangunan konsep ekowisata di Kawasan Sangkareang berbasis local ghost di Desa Tetebatu
Manajemen pengelolaan pengetahuan dan pembelajaran (pencetakan buku proyek; best practise dan lesson learn proyek)
Dokumen Analisis Sosial yang dikeluarkan oleh proyek seperti database buruh migran, kajian sosial, potensi ekonomi desa serta dokumen quid pro quo (dokumen komitmen pengelolaan produksi berbasis sumber daya alam yang ramah lingkungan) diambil alih oleh desa dan menjadi kebijakan lanjutan serta referensi profil desa.
Proyek Kemakmuran Hijau (Green Prosperity Project) kini akan segera mencapai babak akhir dari total 17 bulan masa program pada 31 Desember 2017.
What Next ?
Untuk mendukung keberlanjutan proses produksi yang dilakukan oleh kelompok usaha tersebut, KSU Bumi Raya, sebagai salah satu anggota konsorsium juga telah membuka Bumi Raya Mart yang akan dimanfaatkan sebagai distributor produk-produk olahan makanan dari kelompok usaha di 12 desa program. Produk yang sudah siap jual ini akan disebarkan ke anggota KSU Bumi Raya yang juga adalah pengusaha yang tersebar di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, konsorsium juga telah memfasilitasi kelompok-kelompok usaha ini untuk memperluas jaringannya dengan pemda tingkat kabupaten dan pengusaha retail di Lombok Timur serta lembaga keuangan dalam acara Seminar Expo yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 Desember lalu. Gagasan lain yang sedang diikhtiarkan adalah menginisiasi Bumi Raya Mart untuk mendukung pemasaran Produk.
Dengan gambaran proses dan hasil di atas, maka dipandang perlu untuk mendesign strategi yang dapat memastikan keberlanjutan dan perluasan (scaling up) program.
Rangkaian agenda tersebut bertujuan untuk menutup program Kemakmuran Hijau (Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat) kerjasama MCA-Indonesia dengan Konsorsium ADBMI & Friends di Kabupaten Lombok Timur yang ditandai dengan penyerahan alat-alat produksi pengolahan makanan berbasis sumber daya alam setempat dan mendiskusikan strategi keberlanjutran dan perluasan program.
Outputs:
Ditutupnya program Kemakmuran Hijau kerjasama MCA-Indonesia bersama Konsorsium ADBMI & Friends di Kabupaten Lombok Timur;
Tersusunya design/konsep keberlanjutan dan perluasan program paska program;
Diterimanya peralatan pengolahan produk makanan berbasis sumber daya alam oleh perwakilan kelompok usaha dari 12 desa program secara simbolis.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis, 28 Desember 2017 di Lembah Wisata Ulem-Ulem Desa Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur.
Rangkaian Kegiatan :
Serah Terima Bantuan Alat produksi kepada perwakilan kelompok penerima;
Pidato Penutupan Program;
Diskusi Keberlanjutan dan perluasan bersama 4 (empat) kadidat bupati yang akan bertarung di Lombok Timur. Di moderatori oleh Roma Hidayat dan Panelis (Ketua KPU Lombok Timur, BAWASLU dan Akademisi)
Hiburan/Performance. Dimeriahkan oleh Master of Ceremony saudara Mi’un dan Jenal (pemeran komedian serial OMJ “Ooo Menu Jarin?”; dan
Pameran produk-produk usaha dari desa-desa mitra program.
Dihadiri dari berbagai unsur yang berkepentingan seperti:
Pengurus PINBID dari 12 desa program (2 orang/desa)
Pemerintah Desa dari 12 desa program (1 orang/desa)
Pelaku Usaha (non penerima manfaat) dari 12 desa program (1 orang/desa)
FC BUMI RAYA di 12 desa program
Kelompok Usaha di 12 desa pogram
Jenggik Utara: 4 orang
Perian: 5 orang
Pesanggrahan: 4 orang
Pringgajurang Utara: 4 orang
Tetebatu: 5 orang
Tetebatu Selatan: 5 orang
Jeruk Manis: 3 orang
Kembang Kuning: 3 orang
Lendang Nangka Utara: 6 orang
Timbanuh: 3 orang
Toya: 4 orang
Perigi: 3 orang
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Timur
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Timur
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lombok Timur
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur
Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Timur
Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur
BAPPEDA Kabupaten Lombok Timur (2 orang)
KSU Bumi Raya; dan
Speaker Kampung
*(Abed)
Comments