top of page

Sahyam Sekolahkan Anak Dari Hasil Jual Sampah

Tidak ada yang perempuan mau menjanda. Semua manusia ditakdirkan hidup berpasangan. Namun, perempuan tidak bisa menyembunyikan status sosialnya setelah pisah dengan pasangannya "Janda". Sahyam, seorang janda yang menghidupi anaknya dari sampah. Ia hidup dari hasil menjual sampah. Bahkan pendidikan sang anak juga bisa berlanjut karena hasil menjual barang bekas.

Sahyam termasuk keluarga pekerja migran Indonesia (PMI). Anaknya yang ketiga kini masih berada di luar negeri menjadi PMI.

Sahyam Sekolahkan Anak Dari Hasil Jual Sampah
Foto Istimewa: Sahyam dan anaknya saat pulang membawa minyak dan hadiah lainnya dari TPS3R Desa Anjani, 20/07/2024.

adbmi.org - Pagi menjelang siang. Ratusan ibu - ibu wali murid berhamburan datang ke SDN 4 Anjani dengan membawa kresek. Ada pula yang membawa karung. Semuanya berisi sampah plastik berbagai jenis dan warna.


Sampah - sampah itu di bawa ke sekolah oleh para siswa dan wali murid. Selain itu, mereka juga menenteng kartu keluarga dan KTP yang sudah di poto copy. Lalu di serahkan ke pengurus TPS3R Desa Anjani untuk diverifikasi.

Sahyam Sekolahkan Anak Dari Hasil Jual Sampah
Foto: Sedekah Sampah Wali Murid SDN 4 Desa Anjani

Sahyam, perempuan usia 50 tahun datang membawa setumpuk plastik. Ia bawa dengan mengenakan motor dan diserahkan ke sekolah dan pengurus TPS3R Desa Anjani. Ia adalah salah satu wali murid di sekolah tersebut. Anaknya baru menginjak bangku kelas 5 sekolah dasar.


Sahyam sudah terbiasa dengan sampah. Ia bahkan hidup diarea pembuangan sampah desa Anjani.


"Saya tinggal dekat area TPA Desa (read - Anjani)," terang perempuan beranak 4 tersebut.



Sampah Adalah Berkah Bagi Sahyam 


Tidak semua orang mau bergelut dengan sampah. Apalagi menjadi pemulung sampah. Stigma negatif selalu dilemparkan bagi mereka yang berprofesi sebagai pemulung sampah.


Tapi bagi Sahyam, sampah adalah sumber keberkahan. Dari hasil mengumpulkan sampah itu, ia bisa menyekolahkan sang anak. Selain itu, ia bisa melanjutkan hidupnya dari hasil menjual barang bekas itu.


Sahyam termasuk pelanggan dari TPS3R Desa Anjani yang dikelola oleh rekan - rekan purna pekerja migran Indonesia. Ia bisa menjual sebanyak 4 - 5 kali dalam satu bulan.


"Sekali penjualan bisa dapat seratus - sampe dua ratus lima puluh. Alhamdulillah cukup," terang Sahyam saat di temui di rumahnya.


Sahyam Sekolahkan Anak Dari Hasil Jual Sampah
Foto Istimewa: Sahyam

Sampah baginya adalah sawah ladangnya. Ia hampir setiap hari mengumpulkan sampah. Rumahnya sendiri berjarak hanya beberapa meter dari tempat pembuangan akhir atau TPA desa Anjani.


"Meskipun kotor, insyaallah berkah," tambah perempuan tersebut.

92 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page