adbmi – Sudah saatnya perempuan bangkit dan bersatu, GOW (Gabungan Organisasi Wanita) sebagai wadah. Bertempat di Pendopo II Wakil Bupati Lombok Timur GOW mengundang 25 Organisasi Wanita termasuk ADBMI.
Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi concern dalam kegiatan diskusi ini. Hal ini mendorong stakeholder terkait perempuan dan anak untuk melakukan koordinasi dan bersinergi dengan pemerhati perempuan dan anak lainnya.
Salah satu ide yang ditawarkan adalah dengan membentuk forum PUSPA, yaitu forum Partisipasi Publik untuk Kesejarhteraan Perempuan dan Anak. Tidak bisa dipungkiri hingga saat ini perempuan dan anak masih rentant menjadi object kekerasan akibat budaya feudal patriarki yang eksis di Indonesia. Tidak hanya kekerasan berupa fisik namun kekerasan secara verbal maupun Psikologis yang hingga hari ini masih di alami perempuan dan anak.
ADBMI yang diwakili oleh Widi, pada kegiatan ini mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama–sama mendorong percepatan terbentuknya Dinas PPPA Lombok Timur yang saat ini masih bergabung dengan DP3AKB. Pada praktisnya UPTD PPA yang menempai eselon 4 dalam pemerintahan Lombok Timur tidak memiliki kewenangan dalam bergerak memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak. Banyak tantangan yang dialami oleh UPTD dalam melakukan Advokasi. Karena UPTD adalah Eselon 4 sehingga mereka tidak memiliki kewenangan untuk bergerak secara bebas.
Photo: Widi (Jilbab hitam di tengah) bersama perwakilan 24 organisasi wanita Lombok Timur
Widi menilai bahwa “dengan dipisahnya Dinas PPPA dengan KB akan membuat penanganan dan pencegahan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa lebih fokus dilakukan. Selain itu, forum PUSPA juga bisa bernanung di bawah DP3A nantinya untuk lebih memperkuat fungsi perlindungan perempuan dan anak di Lombok Timur” jelasnya pada pertemuan pagi tadi (11/10).
Comments