top of page

Nasrulloh Dan Patah Tulang Dipinggangnya, Dan Asuransi

Nasrulloh sangat berharap akan mendapatkan asuransi kecelakaan dari majikannya namun ternyata ia tidak diberikan sepeserpun pada saat itu. Sementara itu, ketika meminta konfirmasi klaim asuransinya, ternyata dari PPTKIS tidak memberikan kartu asuransi, sehingga sampai saat ini ia belum mendapatkan asuransi atas kecelakaan yang diterimanya. Zuhriyati (Pelapor).

Merupakan suatu kelaziman bagi manusia untuk terus aktif dan memobilisir diri untuk mempertahankan kehidupannya. Walaupun sudah dilingkupi dengan nilai-nilai sosial, keinginan untuk unjuk gigi, menaikkan strata sosial dengan perubahan pola dan gaya hidup biasanya sejalan dengan karir dan rekor kerja.


Itulah sebabnya sebagian besar manusia hampir tidak puas dengan apa yang dimilikinya, selalu mencari peruntungan di tempat tinggal, lingkungan terdekat atau bahkan antar negara. Jika dilihat dari sisi geografisnya, Kabupaten Lombok Timur termasuk salah satu kabupaten dengan iklim yang stabil dan memiliki lahan yang subur. Hampir setiap jengkal tanahnya jika dimanfaatkan dan dikonversikan ke usaha ekonomi produktif akan mengalami keberhasilan dan kemajuan yang pesat.


Salah satu desa di Kabupaten Lombok Timur yang memiliki potensi sumber daya alam yang menjanjikan adalah Desa Jenggik Utara. Desa yang baru dimekarkan beberapa tahun lalu (lihat profil) memiliki potensi yang luar biasa. Di sebelah utara terdapat sumber mata air Trengwilis yang memungkinkan pertanian cukup terjamin kualitasnya.


Hal ini belum lagi ditambah dengan luasan lahan tani yang masih lebih banyak daripada rasio jumlah penduduk. Berikutnya sumber daya alam seperti bambu dan sejenisnya bisa membuka lahan dan lapangan pekerjaan yang cukup terbuka, di samping juga kegiatan bisnis yang terangkum dalam pasar tradisional setempat.


Akan tetapi potensi tersebut, belum sepenuhnya menjamin ketertarikan dari warga untuk menetap dan mengekplorasi sumber daya alamnya secara maksimal. Terlihat dari sebagian besar warganya memilih untuk hijrah dan menyeberang ke negeri jiran untuk mendapatkan peruntungan guna perbaikan kehidupan ekonomi dengan iming-iming pendapatan di atas rata-rata dengan tingkat maksimalitas kerja yang bagus. Desa Jenggik Utara inipun termasuk dalam salah satu desa yang menjadi penyuplai TKI terbesar di Kabupaten Lombok Timur.


Tingginya angka BMI di Desa Jenggik Utara memberikan dampak langsung bagi pranata sosial setempat. Perubahan pandangan dan sikap warga dalam menyikapi suatu perubahan ekonomi terstandar dengan kisah-kisah para TKI sukses di sana dan secara tidak langsung menjadi ukuran barometer kesuksesan.


Sehingga tidak heran, motif keberangkatan yang selama ini lebih banyak masalah ekonomi juga tergeser ke arah yang lebih modernitas yakni gaya hidup. Perubahan mindset ini juga secara tidak langsung berdampak pada obsesi warga menggapai impiannya, sehingga tidak jarang kita melihat warga menjual lelang aset tanahnya dan menukarnya dengan peruntungan bernama BMI.


Mengacu pada konsep di atas, geliat keinginan warga ber-TKI semakin meninggi, tercatat sejak akhir tahun 2013 sampai saat ini, Kabupaten Lombok Timur menjadi kabupaten dengan penyuplai TKI terbesar di Indonesia. Sehingga tidak heran jika bandara Internasional Lombok lebih identik dengan Bandara BIL.


Untuk Desa Jenggik Utara tepatnya di Dusun Dasan Tinggi, terdapat kisah unik warga bermigrasi yang ujungnya berakibat duka dengan meninggalkan cedera yang sampai saat ini membuatnya hanya terdiam dan pasrah akan tuntutan haknya sebagai BMI sebagaimana yang terdapat dalam kontrak kerjanya.


Adalah Nasrulloh salah seorang TKI yang berasal dari Jenggik Utara berangkat menjadi TKI ke Malaysia pada tanggal 21 maret 2012 melalui PT. CEGER SARI BUANA yang kantornya beralamat di Mataram.


Dengan motif perbaikan ekonomi, Nasrulloh yang baru memiliki status sebagai pemimpin rumah tangga, ingin menyusul jejak-jejak pendahulunya untuk bekerja ke luar negeri. Bak dayung bersambut, keinginan Nasrullah disambut dengan tawaran dari PL lama setempat yang bernama Ibu Titin.


Tertarik dengan janji manis PL, unit kerja yang dikerjakan yakni kontruksi bangunan dengan penghasilan yang bagus, Nasrulloh pun akhirnya mendaftarkan dirinya di PPTKIS tempat PL tersebut bernanung. Dengan mematuhi segala aturan pemberangkatan yakni mulai dari pemberkasana dokumen, PAP sampai terbitnya KTKLN. Nasrulloh akhirnya berangkat menjadi BMI.


Di negara penempatan Malaysia, Nasrulloh bekerja di Agency Construction Labour Exchange Center Berhad dengan jenis pekerjaan konstruksi bangunan. Karena mengikuti prosedur keberangkatan yang tepat yakni berdokumen, Nasrulloh mulai menuai asanya dengan kesesuaian kontrak yang didapatkan. Keinginan untuk menjadi TKI suksespun mulai diretas.


Akan tetapi suatu hari, tepatnya pada bulan keenam bekerja, nasib apes menghampirinya, dia mendapatkan kecelakaan kerja tepatnya pada tanggal 13 September 2013 saat ia bekerja Nasrullah ditimpa tanah mengerjakan proyek pentaludan. Dari kecelakaan ini, dia mengalami cedera dan dirawat sakit selama 12 hari.


Dari hasil pemeriksaan, dia mengalami patah tulang punggung dan tidak kunjung membaik dan akhirnya dia dipulangkan oleh majikannya. Sebelum pulang, Nasrulloh menelepon PPTKIS yang memberangkatkannya (Irawan, red. Salah satu staff PT. Ceger Sari Buana), akan tetapi jawaban dari PT tersebut tidak cukup meyakinkan, yakni Nasrulloh diminta untuk berkoordinasi untuk komunikasikan sakitnya saja.


Setibanya di tanah air, Nasrullah yang dalam kondisi cedera terus meminta keadilan akan hak-haknya mendapatkan asuransi seperti yang didapatkannya pada saat pemberangkatan. Berbagai upaya coba ditempuh, mulai dari menghubungi PL yang memberangkatkan sampai meminta perlindungan dari pemerintah desa setempat.


Akan tetapi tetap saja, cederanya masih ada dan dia harus menghabiskan uang-uang jihadnya sebagai BMI untuk berobat ke dokter-dokter tradisional di tempatnya (dokter-dokter yang tidak memiliki kwitansi dan tidak dapat diklaim oleh asuransi). Dia menempuh perobatan jalan tersebut, karena keterbatasan biaya untuk mengakses rumah sakit.


Informasi ini akhirnya diserap dan dipelajari oleh LSD Tunas Paice Jenggik Utara. Melalui bekal pengalaman pendampingan kasus sebelumnya serta panduan teoritik yang didapatkannya selama pelatihan dan intervensi program ADBMI-TIFA, LSD Tunas Paice Jenggik Utara yang diwakili oleh paralegalnya bergerak untuk mengupayakan pemenuhan hak-hak Nasrulloh yakni mendapatkan klaim asuransi sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kerja.


Untuk menghangatkan isu dan berbagi pembelajaran menarik dengan warga setempat di Kekadusan Dasan Tinggi, paralegal memulaikan penanganan kasus tersebut dengan membincangkannya secara terbuka kepada warga, mengundang simpati warga dan pemerintah desa setempat dengan menghadirkan kepada dinas STT di acara Sangkep Kampung di Dusun Dasan Tinggi.

Pada tanggal 27 Desember 2014 tepatnya di rumah Kadus Dasan Tinggi, Sangkep Kampungpun digelar dengan narasumber langsung dari kepala dinas STT, Sudirman, S.Sos pada acara sangkep kampung ini beberapa keluh kesah warga terdiskusikan dan dengan sangat dinamis, termasuk di antaranya adalah kasus BMI yang menimpa mereka, yakni Nasrulloh.


Setelah mendengar penjelasan rinci, akhirnya Kepala Dinas STT berkomitmen bersama warga untuk menyelesaikan masalah klaim asuransi ini dengan meminta bantuan LSD untuk membawa korban berkoordinasi ke Dinas STT dengan prosedur kedinasan.


Mendapat angin segar dari Dinas STT Kabupaten Lombok Timur, paralegal Jenggik Utara, Bq. Zuhriyati langsung melakukan diskusi beberapa kali dengan korban, sembari meminta para konselor menguatkan psikologinya, penanganan kasus pun dimulai. Pada tanggal 8 Januari 2014, kasus Nasrulloh ini akhirnya diadukan ke Dinas STT dengan lampiran surat pengaduan kasus. Akhirnya PPTKIS yang bersangkutan dipanggil oleh dinas STT pada tanggal 22 Januari 2014 dan dimediasi oleh Dinas STT bidang Tenaga Kerja yakni L. Sirwan Ali.


Hasil dari mediasi ini mengeluarkan kesepakatan yang tertuang dalam berita acara (terlampir). Pada intinya PPTKIS berkomitmen menyelesaikan persoalan asuransi ini dengan segala kelengkapan administrasinya selambat-lambatnya 3 hari, terhitung sejak tanggal 22-24 Januari 2014. Sampai saat ini Nasrulloh, masih terus berupaya memulihkan kesehatannya dan melengkapi kelengkapan administrasi untuk klaim asuransinya. Semoga berhasil.

0 tampilan0 komentar

Comentarios

Obtuvo 0 de 5 estrellas.
Aún no hay calificaciones

Agrega una calificación
bottom of page