top of page

Muhammad Hairi, Pejabat "Aiq Pindang"

Muhammad Hairi yang kini menjadi pejabat tak lupa dengan kerja keras orang tuanya. Jabatan yang di embannya saat ini menjadi kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertras) Lombok Timur tak luput dari perjuangan orang tuanya berjuang Beberok Aiq Pindang. 

Terminologi sasak "Aiq Pindang" atau dalam bahasa Indonesia berarti air hasil rebusan ikan, terutama pindang ikan. Pindang ikan sendiri bukan nama ikan, melainkan salah satu jenis pengolahan ikan yang masih diterapkan masyarakat lokal (Lombok) hingga sekarang. 


Di Lombok, "Aiq Pindang" merupakan salah satu jenis pengolahan ikan yang masih tetap lestari. Tak ayal, beberapa wilayah menjadikan "Aiq Pindang" sebagai komoditas unggulan dan tetap melekat.


Salah satunya desa Rumbuk Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. Desa Rumbuk terkenal dengan "Beberok Aiq Pindang" yang jika diartikan ialah olahan sambal tomat mentah khas ala lombok yang dicampur dengan air olahan dari ikan. 

Muhammad Hairi, Pejabat "Aiq Pindang"
SAMPUL: Muhammad Hairi (baju coklat) dan Noerman Adhiguna (baju putih). (Firman Siddik)

adbmi.org - "Kacang lupa kulitnya " adalah salah satu ungkapan yang biasa dilontarkan setiap orang kepada orang lain yang terkesan jumawa saat sudah menjadi kaya dan memiliki tahta. Namun, ungkapan itu tidak berlaku pada salah satu pejabat asal Desa Rumbuk Kecamatan Sakra yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertras) kabupaten Lombok Timur. 


Sebut saja Muhammad Hairi atau akrabnya di sapa pak Hairi, pejabat yang kini menduduki tahta tertinggi urusan keimigrasian kabupaten Lombok Timur. 


Pria berkulit sawo matang, rambut yang uban, serta mengenakan stelan khas pejabat setiap harinya tak membuat ia lupa akan asal usulnya. Yah, penggalang kalimat "kacang lupa kulitnya" tak berlaku baginya. 


Di sela - sela kunjungannya di desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru, Hairi bercerita bahwa ia dibesarkan dari hasil menjual Aiq Pindang atau air hasil rebusan ikan. Atau pindang ikan. 


"Orang tua saya dulu bisa menyekolahkan anaknya dari hasil berjualan Aiq Pindang," terangnya kepada puluhan peserta pelatihan Packaging Terasi Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI NTB), 12/08/2024. 


Ungkapan tersebut diutarakannya bukan tanpa alasan, ia ingin memotivasi kepada peserta yang sebagian besar keluarga pekerja migran Indonesia yang bergelut dengan amisnya bau terasi. 

Muhammad Hairi, Pejabat "Aiq Pindang"
Foto Istimewa: Peserta pelatihan Packaging Terasi BP3MI NTB di Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru

Hairi melanjutkan, bahwa Desa Rumbuk terkenal dengan Beberok Aiq Pindang sejak dahulu. Ini menjadi ciri khas dari desa Rumbuk. 


"Setiap orang sebut Rumbuk, pasti identitas Beberok Aiq Pindang itu melekat. Apalagi sebaliknya," terang Kadisnaker Lotim tersebut. 


Ia berharap pengusaha terasi di Desa Jerowaru juga bisa seperti itu, memperkenalkan keunikan hasil produk lokal yang menjadi ciri khas Desa. 


"Saya berharap nantinya Terasi Jor dari Desa Jerowaru lebih terkenal lagi. Ini menjadi branding desa Jerowaru yang terkenal dengan Terasi," ucap pejabat"Aiq Pindang" tersebut. 

204 tampilan1 komentar

1 Comment

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
Guest
Aug 12
Rated 5 out of 5 stars.

Judul kerenn...hehehehee..

Like
bottom of page