top of page

Merasa Ditipu Sejak Covid Hingga Sekarang Tidak Diberangkatkan, Calon PMI Minta Biaya dan Dokumen Di

adbmi.orgSudah hampir empat tahun semenjak dijanjikan akan diberangkatkan ke negara penempatan bahkan sebelum covid melanda dunia terjadi, namun hingga saat ini Taufiq belum juga diberangkatkan.

Karena tidak kurun diberangkatkan Muhammad Taufiqurrahman atau sapaan akrabnya Taufiq merasa kecewa, merasa ditipu. Mulai dari sebelum covid melanda sudah dijanjikan akan diberangkatkan bersama beberapa kawannya tapi selalu diingkari.

Bersama kawan-kawannya yang merasakan hal yang sama, Taufiq lalu mengadukan hal ini kepada Fauzan (Anggota ADBMI) dan menceritakan kronologis kejadiannya di kantor ADBMI Foundation.

“Sebelum covid kami dijanjikan berangkat, sampai hari ini tidak ada kejalasan. Kami sudah mencoba untuk meminta dokumen-dokumen kami tapi tidak direspon oleh penyalur” tutur Taufiq kepada Fauzan, Kamis (4/5/23).

“Kemarin juga di tahun 2020 kami diminta untuk ke jakarta untuk registrasi ulang, pakai uang pribadi itu perginya bareng kawan-kawan ini” sambungnya.

Para calon pekerja migran yang gagal berangkat meminta bantuan untuk bertemu untuk bermediasi dengan sponsor/tekong yang mewarkan janji keberangkatan dalam hal ini Sukrin Harianto dan juga pihak penyalur (P3MI) PT Bahrindo Mahdi.

Merasa Ditipu Sejak Covid Hingga Sekarang Tidak Diberangkatkan, Calon PMI Minta Biaya dan Dokumen Dikembalikan

Foto: Taufiq Bersama Kawannya yang Senasib Mengadu Dugaan Kasus Penipuan Oleh Oknum Penyalur Calon PMI di Kantor ADBMI


“Kita akan coba untuk membantu kawan-kawan ini untuk bisa mendapatkan haknya kembali seperti semula. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Timur agar bisa mempertemukan para korban dengan pihak penyalur dan tekongnya” tegas Fauzan.

Adapun tuntutan para korban kepada tekong dan pihak penyalur agar semua biaya yang sudah dikeluarkan untuk dikembalikan seutuhnya kepada para korban antara lain Taufiq sebesar Rp 21. 800.000, Safwan Rp 23.450.000, Zubaidi Rp 22.250.000, dan beberapa orang lainnya. Lalu, korban juga meminta semua dokumen mereka dikembalikan tanpa terkecuali.

Bagi mereka uang yang digunakan untuk mendaftar tersebut tidak sedikit dan butuh waktu untuk mengumpulkannya, sekarang mereka sudah memberikan semuanya kepada pihak penyalur, berharap agar bisa berangkat dan bekerja untuk keluarga namun hingga detik ini tidak ada kepastian.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page