top of page
Gambar penulisFirman Siddik

Menjemput Harapan Dari Anyaman Bambu

Manajemen ekonomi rumah tangga atau (MERT) menjadi salah satu materi dan sekaligus pengetahuan penting dalam mengelola keuangan rumah tangga. Salah dalam merencanakan keuangan, tentu fatal akibatnya.


Kelompok pekerja migran indonesia (PMI) memiliki pengetahuan yang minim dalam mengelola keuangan rumah tangga. Tak ayal, banyak purna PMI yang kembali merantau dikarenakan faktor ekonomi yang belum mapan. Di sisi lain karena ketidakmampuan dalam mengelola keuangan rumah tangga yang terlalu konsumtif.



adbmi.org - Mentari sore itu mulai meredup, namun sinarnya berupaya menembus celah - celah dedaunan yang rimbun. Sinarnya membentuk warna khas yang menunjukan waktu yang akan beranjak magrib.


Di depan sebuah rumah sederhana, tua dan reot, Hartini duduk sembari meraut bilah bambu. Jarinya lincah meraut satu persatu bilah bambu yang akan ia gunakan untuk membuat anyaman bambu berupa kurungan ayam.


Kelihaiyan tanganya menjadi bukti bahwa ia telah lama menggeluti pekerjaan menjadi salah satu pengrajin anyaman bambu di Dusun Penakak Desa Anjani.


Hartini Merupakan salah satu keluarga pekerja migran Indonesia asal Dusun Penakak Desa Anjani Kecamatan Suralaga. Ia menggeluti profesi sebagai pengrajin anyaman bambu untuk membantu perekonomian sang keluarga.


Suami dari hartini sudah lama berada di negeri Jiran Malaysia menjadi PMI. Dengan menjadi pengrajin anyaman bambu, Hartini berupaya meningkatkan pendapatan keluarganya.


"Rata - rata kami menjadi pengrajin di sini. Kebanyak perempuan yang ditinggal merantau ke luar negeri," terang Hartini sore itu.


Dusun Penakak Desa Anjani terkenal sebagai pemasok kurungan ayam. Bahkan pasarnya sudah tembus luar daerah seperti Bali dan Sumbawa. Semua hasil anyaman tersebut sudah ditampung oleh pengepul. Jika sudah banyak, langsung di bawa dan dijual ke luar daerah.


MENGELOLA KEUANGAN DENGAN BIJAK



Meskipun tetap menerima kiriman gaji setiap bulan, namun tidak membuat Hartini merasa puas. Ia tidak serta merta menumpukan kebutuhan keluarga dari hasil kiriman gaji sang suami dari Malaysia.


Hartini mencoba mengatur keuangan dengan disiplin. Sebagian besar penghasilannya dari kurungan ayam tersebut, ia simpan dan ditabung.


“Setiap bulan saya bagi hasilnya. Untuk kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah anak-anak, dan sebagian lagi untuk modal usaha. Kalau ada lebih, saya simpan untuk keadaan darurat,” jelasnya.


Hartini perlahan bisa mengelola keuangan dengan bijak. Bekal itu ia dapatkan karena tetap mengikuti pelatihan keuangan rumah tangga yang dilaksanakan oleh Lembaga Sosial Desa di Kantor Desa Anjani.


Dari pengalamannya mengikuti pelatihan Manajemen Ekonomi Rumah Tangga (MERT), Hartini perlahan memiliki tabungan. Tabungan itu ia gunakan ketika dalam keadaan darurat.


PMI DAUR ULANG, BOLAK BALIK MENJADI PMI TANPA HASIL

PMI daur ulang menjadi permasalahan sampai saat ini. Banyaknya PMI daur ulang dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang belum memahami tentang manajemen ekonomi rumah tangga.


Dari hasil pendataan LSD Anjani, yang di dampingi oleh ADBMI Foundation, dominan PMI yang kembali ke daerah asal memilih untuk kembali bermigrasi ke luar negeri.


Uang kiriman habis karena budaya konsumtif. Di sisi lain, aset yang tidak bertambah menjadikan PMI yang kembali di cap "kurang berhasil" atau bahkan gagal.


Tolok ukur keberhasilan PMI di masyarakat, mempu memiliki sepeda motor dan rumah. Alhasil, uang hasil migrasi habis dalam waktu beberapa bulan untuk membeli dan memenuhi kebutuhan yang dinilai konsumtif.


ADBMI Foundation dan AWO International mendorong keluarga PMI untuk bisa mengelola keuangan dengan bijak. Melalui LSD di level desa, keluarga PMI di fasilitasi pelatihan manajemen keuangan rumah tangga.


Hartini salah satu penerima manfaat program ADBMI Foundation di Desa Anjani Kecamatan Suralaga. Ia sebagai keluarga PMI menerima manfaat dari pelatihan yang diikutinya saat program berjalan di desa Anjani.


Kini, meskipun program ADBMI dan AWO International telah usia di Desa Anjani, Hartini tetap melakuhkan pencatatan pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya sebagai salah satu cara untuk mengetahui total pengeluaran dan pendapatan setiap bulannya.

15 tampilan2 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

2 коментарі

Оцінка: 0 з 5 зірок.
Ще немає оцінок

Додайте оцінку
Гість
12 jam yang lalu
Оцінка: 5 з 5 зірок.

KEREENNNNN gk hanya mengandalkan gaji suami saja, punya usaha sendiri dan mampu mengeloka keuangan

Вподобати

Гість
2 hari yang lalu
Оцінка: 5 з 5 зірок.

Terus tingkatkan pengetahuan supaya PMI kita semakin baik kedepannya

Вподобати
bottom of page