adbmi.org – Banyak yang dihimpunan kasus-kasus yang diselenggarakan oleh partner yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia yang ada di desa tentang adanya para purna pekerja migran menjadi penyalur tenaga kerja. Dengan prosedur yang gampang, gampang menjanjikan kepada para calon pekerja migran membuat banyak masyarakat yang tertipu daya. Alhasil, mereka menjadi salah satu korban dari kekejaman dari oknum tekong yang bermain.
Tidak jarang masyarakat dirugikan dengan adanya kontribusi pekerja lapangan atau biasanya disebut PL. Mereka biasanya memungut biaya yang tidak rendah. Bahkan lebih tinggi dari nominal yang di ambil oleh perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia atau P3MI.
Misal, yang saat saat ini ditangani oleh Lembaga Sosial Desa partner ADBMI di desa adalah kasus dugaan penipuan oknum PL kepada calon pekerja migran tujuan Timur Tengah untuk menjadi Batista. Mereka dijanjikan berangkat secepat kilat, atau dalam bahasa PL biasanya di sebut jalur sport sangking cepatnya.
Para calon PMI daftar pada Maret tahun 2022 dan dijanjikan berangkat secepat mungkin. Biaya sudah dikeluarkan belasan juta kepada oknum calo/PL/tekong.
Ujung – ujungnya sampai saat ini belum berangkat. Padahal P3MI yang memberangkatkan resmi, namun ternyata usut – punya usut oknum PL yang bermain.
Para calon PMI ini direkrut oleh tekong yang juga mantan pekerja migran Indonesia. Jadi, hanya sekedar tau jalur dan pernah mendengar jalurnya itu yang membuat mereka berani memberangkatkan calon PMI.
Karena mereka hanya menjadi purna PMI dan tidak ada legalitas dari perusahaan penempatan untuk merekrut, mereka bisa memasukkan calon PMI ke perusahaan manapun. Sehingga, yang dibayar oleh calon PMI itu hanya jasa titip.
Penulis yakin, jika masyarakat langsung ke dinas Tenaga Kerja ataupun langsung ke P3MI yang memberangkatkan, tidak mungkin mereka ditarik biaya yang besar. Palingan hanya membayar uang tambang dan administrasi. Yang mahal kan, jasa titip.
***** TEKONG BERMAIN SERIBU KAKI
Seharusnya masyarakat bisa memahami dan sedikit teliti untuk mencari informasi tentang bagaimana prosedur menjadi pekerja migran. Minimal, masyarakat harus tau info tentang bagaimana cara mendaftarkan diri menjadi pekerja migran untuk tidak mengeluarkan biaya yang banyak.
Perlu digaris bawahi, tidak semua P3MI atau perusahaan penempatan bisa menempatkan calon PMI ke semua negara. Namun, PL bisa. Pertanyaannya kenapa??? Karena PL atau tekong bermain dua kaki. Bahkan juga bermain seribu kaki.
Perusahaan penempatan sudah memiliki petugas-petugas khusus yang dilengkapi surat izin untuk mencari Pekerja Migran. Ada istilahnya SIP3MI. Jadi, jika mau berangkat melalui petugas yang resmi, masyarakat bisa menanyakan tentang surat izin perekrutan dari P3MI.
Nah surat itu yang kadang tidak dimiliki oleh tekong atau calo. Namun mereka bebas memasukan calon PMI ke perusahaan manapun karena tidak terikat janji dan kontrak. Sehingga, tidak kaget kita ketika melihat ada calo yang memiliki kekuatan gaib yang mampu memberangkatkan para calon PMI dengan tujuan kemanapun.
Jika mengutip perkataan Kabid P2K2 Disnakertrans kabupaten Lombok Timur, “hanya job ke neraka yang mungkin tidak ada yang ditawarkan oleh tekong.”
Comments