top of page

MASIH DIPANDANG SEBELAH MATA MESKI DIAGUNGKAN MENJADI PAHLAWAN DEVISA

adbmi.org Sebutan Pahlawan Devisa masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Tidak bisa di pungkiri dizaman digital yang dipenuhi dengan  teknologi informasi seperti sekarang, ternyata  belum sepenuhnya bisa mengakomodir masyarakat. Masih belum sepenuhnya mampu memberikan informasi yang relevan dan bisa menjadi problem solver untuk masyarakat , khiusunya masyarakat yang menjadi Pekerja Migrant Indonesia (PMI).


Keterbatasan akses informasi dan pengetahuan pekerja migrant  menjadi pemicu permasalahan permasalahan yang terjadi dewasa ini, tentu kita tidak bisa menutup mata dengan kasus kasus yang menimpa Pekerja Migrant Indonesia mulai dari prekrutan sampai dengan pemulangan.

Karna Bukan rahasia umum lagi, jumlah pekerja migrant yang tertipu calo pada pra pemberangkatan, penderitaan calon pekerja migrant yang ditampung berbulan bulan dan tidak di kunjung ada kepastian, yang disiksa majikan di Negara penempatan bahkan sampai jasad yang dipetikan dan dikirim pulang.

Sepanjang 2020 data dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur (DISNAKERTANS) Menyebutkan sekitar 134 orang pekerja migrant Indonesia asal Lombok timur dibantu pemulangannya 25 diantaranya meninggal di Negara penempatan,  4 berstatus legal dan 21 diantaranya berstatus  illegal.

Jumlah korban sepanjang tahun 2020 merupakan gambaran ketidak mampuan pemerintah untuk membuat masyarakat cerdas dalam berimigrasi,  starategi sosialisasi dan banyak aplikasi yang dibuat masih belum sampai ke desa desa, bahkan desa sendiri masih berkutat pada pembangunan infrastruktur yag dijadikan sebagai tolok ukur kemajuan pemerintahan. Pembangunan sumber daya manusia masih menjadi nomer  sekian apalagi berbicara perlindungan dan anggaran untuk advokasi masyarakat yang mendapat musibah ketika berstatus PMI.

sehingga saya beranggapan ketika memilih menjadi pekerja migrant disamping mencari lahan basah untuk mendapat uang guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga   juga sebagai salah satu gerbang kematian untuk masyarakat yang  tidak mengenal tata cara menjadi PMI yang sesuai aturan.

tentu dari permasalahan ini harusnya ada pembenahan yang signifkan yang dilakukan , namun aksi dan rencana masih jauh dari harapan, pahlawan pahlawan itu bak bunga yang di hisap madunya lalu ditinggalkan setelah sepah rasanya.

0 tampilan0 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page