top of page
Gambar penulisADBMI Foundation

Mantan PMI Ini Memiliki Penyakit Langka, Sejak 2014 Saat Masih di Malaysia

adbmi.org, LEPAK TIMUR – Seorang mantan pekerja migran Indonesia (PMI) mengalami penyakit langka, dimana beberapa tempat di tubuhnya ditumbuhi bintik-bintik hitam, mulai dari wajah hingga kaki.

Panggil saja bung Edi, ia mengidap penyakit kulit ini sudah cukup lama, kondisinya sangat memperihatinkan. Edi tidak bisa melakukan aktifitas seperti orang pada umumnya, bahkan ia kesulitan berjalan.

Kondisi yang dialami Edi saat ini sudah ia rasakan semenjak masih menjadi PMI di Malaysia

“Saya rasa sih dari malaysia ini, kalau tidak salah tahun 2014” tutur Edi kepada Miq Wisnu (LIDI) dan Fauzan (ADBMI Foundation) dikediamannya.

Sekujur tubuh nampak tertutup oleh penyakit kulit yang dideritanya, hingga kaki yang sudah agak termakan oleh penyakit itu yang membuat dirinya tidak bisa berjalan dengan normal.

Sekitar hampir 10 tahun, Edi harus berjuang melawan penyakitnya yang kian hari semakin parah. Terlihat dibagian tubuh terutama kaki tumbuh daging yang tebal dan daging itu mulai memakan sebagian jari kakinya.

Ketua LIDI Foundation (Lombok Independent Disabilitas Indonesia) Lalu Wisnu Pradipta dengan sapaan akrabnya Miq Wisnu mengunjungi sekaligus assesement bung Edi yang seorang mantan PMI asal Motong Berung, Dusun Lekong, Desa Lepak Timur yang mengalami sakit langka “yang tidak biasa”.

Mantan PMI Ini Memiliki Penyakit Langka, Sejak 2014 Saat Masih di Malaysia

Foto Istimewa: Kondisi bung Edi saat dijenguk di kediamannya


Kondisi ini membuat Edi tidak bisa berjalan dan hanya merangkak untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari.

“Kalau mau kemana-mana, tidak bisa jalan normal” kata salah seorang keluarga Edi.

Menurut keluarganya, Edi sebenarnya sudah dibawa berobat ke rumah sakit provinsi namun belum sempat dinyatakan sembuh, lalu keluarga memutuskan untuk tidak melanjutkan berobat karena keluarga melihat penyakit Edi tidak kunjung membaik.

Ibu Edi sempat membisikan harapan yang mendalam, semoga LIDI Foundation dan semua pihak yang peduli terhadap anaknya agar bisa membantu untuk kesembuhannya.

Yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia siap berkolaborasi dengan semua pihak yang mau membantu kesembuhan Edi. Terimakasih buat Wisnu dan LIDI Foundation, semoga sekecil apapun kepedulian kita semua dicatat sebagai kebaikan.

Dan terakhir, kami berharap agar screening test kesehatan terhadap PMI yang akan masuk atau pulang ke Indonesia diadakan supaya kedepan Indonesia bisa lebih siap menghadapi ancaman-ancaman virus atau penyakit seperti pada kasus ini.

“Semoga aja kedepan ada test kesehatan bagi PMI yang pulang, supaya bisa lebih cepat diketahui dan diberi pertolongan jika ada penyakit” tambah Miq Wisnu.

0 tampilan0 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page