Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menangani ribuan pelaporan setiap tahunnya. laporan kasus PMI ini di terima dari berbagai sumber, mulai dari laporan secara langsung, melalui email ataupun melalui posko pengaduan yang tersedia.
Di lansir dari data BP2MI, jumlah pelaporan pekerja migran indonesia di dominasi oleh PMI yang bekerja di Malaysia. Sementara itu, dilihat dari jenis kelaminnya, perempuan lebih banyak menjadi korban.
![](https://static.wixstatic.com/media/2ee256_83b5a13786a942c6938dbb73bff78f83~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_694,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2ee256_83b5a13786a942c6938dbb73bff78f83~mv2.jpg)
adbmi.org - Jumlah kasus pekerja migran indonesia menunjukan tren penurunan dalam rentang waktu 3 tahun terakhir. Data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, BP2MI menunjukan jumlah layanan pengaduan kasus PMI sejak 2022 sampai 2024 turun.
Dilansir dari bp2mi.go.id, Jumlah layanan pengaduan PMI sejak tahun 2022 sampai 2024 berjumlah 5.511. Pengaduan tersebut didominasi oleh pekerja migran unprosedural.
Dilihat dari negara penempatan PMI, negeri Jiran Malaysia menempati posisi pertama dengan jumlah pelaporan 1.259. Selanjutnya di susul oleh Arab Saudi dengan jumlah pelaporan 1.162 kasus.
Meskipun jumlah kasus di Malaysia dan Arab Saudi tinggi, kedua negara ini merupakan negara favorit bagi pekerja migran Indonesia.
NUSA TENGGARA BARAT MASUK 4 BESAR TERBANYAK JUMLAH KASUS PEKERJA MIGRAN INDONESIA
![](https://static.wixstatic.com/media/2ee256_2bc399c601954bc69ca6bc7caed1b317~mv2.png/v1/fill/w_940,h_788,al_c,q_90,enc_auto/2ee256_2bc399c601954bc69ca6bc7caed1b317~mv2.png)
Provinsi Nusa Tenggara Barat masuk dalam empat besar terbanyak kasus pekerja migran Indonesia. NTB berada di bawah Jawa barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagai Provinsi dengan jumlah kasus PMI terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan pelaporan BP2MI, jumlah laporan yang masuk ke BP2MI dari masyarakat NTB berjumlah 451 laporan. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari rentang tahun 2022, 2023 sampai 2024.
Adapun kategori kasus yang dilaporkan paling banyak adalah laporan PMI yang ingin dipulangkan dari negara penempatan. Selanjutnya disusul dengan laporan calon PMI yang gagal berangkat dan juga PMI yang tidak menerima gaji.
Jumlah kasus PMI asal Provinsi NTB berbanding lurus dengan jumlah pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia asal provinsi NTB. Sejak tahun 2022 sampai 2024, PMI asal NTB berjumlah 88.324 jiwa. Jumlah tersebut naik drastis sejak berhentinya kasus Covid 19.
Sementara itu juga, negeri Jiran Malaysia menempati posisi puncak sebagai negara favorit PMI asal NTB. ini sejalan dengan data yang diperoleh oleh ADBMI Foundation saat pendataan tahun 2024.
Di empat desa dampingan program ADBMI Foundation dan AWO International, Malaysia dan Arab Saudi menjadi tujuan favorit masyarakat yang menjadi PMI.
ADBMI Foundation sejak awal telah melakukan pendataan yang menyasar keluarga PMI di empat desa dampingan baru di antaranya Desa Kalijaga Timur, Telagawaru, Menceh dan Borok Toyang. Dari hasil pendataan ini, kecenderungan PMI memilih malaysia meskipun memiliki angka kasus tertinggi.
Comments