adbmi.org – Lembaga sosial desa (LSD) melakukan penjangkauan kepada masyarakat yang pernah mengikuti pelatihan Manejemen Ekonomi Rumah Tangga dan Usaha Mikro (MERT). Penjangkauan ini biasanya dilakuhkan setelah pelatihan berlangsung guna meninjau perkembangan usaha dari para peserta MERT.
selain itu, pengurus LSD juga menjangkau para peserta yang belum memiliki usaha. tujuannya agar supaya mengetahui alasan mendasar yang membuat mereka belum membuat usaha setelah pelatihan MERT berlangsung.
Rata – rata yang menjadi kendala masyarakat dalam memulai usaha adalah sumber modal yang masih minim. rata – rata sumber modal menjadi alasan utama para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya.
bukan hanya para pelaku usaha, masyarakat yang ingin memulai usaha pun juga memiliki kendala yang sama. hal itu diungkapkan oleh Ghina Annisa Kirana pengurus LSD Anjani saat melakuhkan penjangkauan ke salah satu masyarakat di desa Anjani yang pernah mengikuti MERT.
Pengurus LSD yang masih mengenyam pendidikan di salah satu kampus negeri di NTB tersebut mengungkapkan bahwa dalam pelatihan MERT yang dilaksanakan oleh LSD dan dibantu oleh Yayasan ADBMI dan AWO International, sumber modal juga menjadi materi pembahasan.
“karena banyak masyarakat yang masih belum membaca bagaimana cara mencari sumber modal,” terang perempuan yang akrabnya di sapa Ghina tersebut,19/6/2023.
sumber modal dalam memulai usaha, sambung Ghina, bisa bersumber dari tabungan. selain itu juga bisa dari uang kiriman gaji keluarga yang ada di luar negeri yang menjadi pekerja migran indonesia.
“selain itu, meminjam di keluarga atau perbankan, bisa juga menjual barang yang sudah tidak lagi digunakan,” terang Ghina.
*****
Photo Istimewa: penjangkauan yang dilakukan oleh pengurus LSD kepada para peserta MERT.
Memulai Usaha Harus Dengan Perencanaan Yang Matang
Hulniati salah satu alumni pelatihan Manejemen Ekonomi Rumah Tangga dan Usaha Mikro beberapa waktu yang lalu mendapatkan penjangkauan dari Yuli, salah satu pengurus LSD Ketapang Raya yang juga fasilitator MERT.
Hulniati sendiri merupakan salah satu pelaku usaha di desa Ketapang Raya. ia membuka usaha sembako dan berjualan di kios yang sederhana.
sebelumnya, ia pernah merantau ke luar negeri menjadi pekerja migran indonesia. ia adalah salah satu purna PMI di desa Ketapang Raya.
sepulang merantau, ia beberapa kali mencoba peruntungan untuk membuka usaha sebagai salah satu cara memanfaatkan hasil rantauannya. ia membuka usaha sembako.
memulai usaha memang harus dengan perencanaan yang matang. mulai dari perencanaan keuangan sampai dengan perencanaan usaha yang akan dijalankan. ini sangat penting guna menjalankan roda roda usaha.
Comments