top of page

LSD Anjani Dampingi Lima Korban Dugaan Penipuan Oknum Tekon PT Primadaya Pratama Pandukarya

adbmi.orgLembaga Sosial Desa dalam kata lain LSD Anjani dampingi kasus warga desa Anjani yang didugaan ditipu oleh oknum tekong dari PT Primadaya Pratama Pandukarya. Dengan modus menjanjikan pekerjaan ke Malaysia, kelima warga tersebut mengalami kerugian bervariasi.

Kelima warga desa Anjani yang berasal dari satu wilayah, tepatnya di Dusun Anjani Barat tersebut telah memulai proses untuk mendaftarkan diri melalui tekong pada tahun 2021 yang lalu. Hal itu diungkapkan oleh Nendy Wahyu Imansyah ketua LSD Anjani saat dikonfirmasi.

Nendy menambahkan bahwa para terduga korban mengalami kerugian bervariasi, mulai dari 2,5 juta sampai dengan 5,7 juta perorang. Selain itu juga data diri berupa passport,KTP dan KK serta akta kelahiran masih dipegang oleh oknum tekong.

“sementara, tekong yang sudah merekrut para terduga korban sudah pergi ke Malaysia beberapa bulan lalu sehingga tidak bisa diajak untuk komunikasi lanjutan,” terang Nendy ketua LSD Anjani, 13/8/2023.

LSD Anjani Dampingi Lima Korban Dugaan Penipuan Oknum Tekon PT Primadaya Pratama Pandukarya

Photo istimewa : Nendy Wahyu Imansyah ketua LSD Anjani saat diwawancarai.


LSD Anjani juga sudah melakuhkan mediasi untuk mengkonfirmasi PT Primadaya pratama Pandukarya terkait dengan kejelasan proses calon pekerja migran yang direkrut oleh tekong asal Pringgasela Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur.

Dari mediasi yang dilakukan beberapa waktu yang lalu dengan salah satu PL pengganti ditemukan beberapa kejanggalan.

“ada yang belum mendapatkan paspor, ada yang data dirinya ganda. Dan bahkan lebih parah lagi, salah satu calon PMI tersebut sudah lewat usia dan tentunya menyalahi aturan,” tegas Nendy saat dikonfirmasi.

Di samping itu, MN (32) salah satu dari kelima calon PMI yang diduga mengalami penipuan berharap proses yang dilalui ini bisa menemukan kejelasan. Ia bahkan sepakat bersama rekan – rekannya akan cabut berkas jika proses tidak ada kejelasan.

“kami diminta menunggu sementara waktu oleh pihak PT, sementara tekong kami kabur ke Malaysia,” terang MN.

MN juga menerangkan bahwa beberapa dari rekannya sudah berangkat ke Malaysia lewat jalur illegal karena terlalu lama menunggu. Sisanya tinggal ia beserta empat rekannya inisial SH,AR,S,JS,DE.

“kami berharap kejelasan dari proses pemberangkatan kami,” imbuh MN saat diwawancarai.

Sedikit informasi, para terduga korban direkrut pada pertengahan tahun 2021 yang lalu. Sementara pembukaan pemberangkatan PMI menuju Malaysia dibuka oleh pemerintah pada pertengahan tahun 2022. Tepatnya pada bulan agustus 2022 yang lalu setalah pandemi covid 19.

2 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page