adbmi.org – Yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) melalui Lembaga Sosial Desa di masing-masing desa memfasilitasi para keluarga pekerja migran Indonesia pelayanan konseling keluarga. Konseling keluarga ini menjadi wadah bagi para keluarga PMI untuk bertukar pikiran dan juga untuk menceritakan permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Konseling keluarga ini biasanya berlangsung selama tiga puluh menit tergantung dari permasalahan yang menjadi pembahasan serta jumlah peserta yang ada. Dan biasanya, konseling keluarga ini dilaksanakan di satu tempat di salah satu rumah warga selaku peserta konseling.
Rahmat selaku ketua Lembaga Sosial Desa Wanasaba menerangkan konseling keluarga ini sudah berlangsung beberapa kali dan menyasar masyarakat selaku keluarga pekerja migran Indonesia.
“Mereka sebelumnya sudah kita konseling di rumah masing – masing. Lalu setelah itu akan di konseling oleh psikolog yang berkompeten,” terang Rahmat ( 23/2/).
Setelah melakukan konseling keluarga yang di lakukan oleh psikolog, selanjutnya akan dilakukan Konseling lanjutan oleh Lembaga Sosial Desa di lima desa dampingan ADBMI kerjasama dengan AWO International.
Di tempat yang berbeda, Fauzan selaku Field Staff ADBMI mengemukakan bahwa konseling ini sangat penting bagi keluarga pekerja migran Indonesia.
“Dari sini kita mengetahui tingkat kerentanan dan ketahanan keluarga pekerja migran kita,” terang Fauzan.
Fauzan melanjutkan, ” konseling lanjutan di lakukan oleh rekan – rekan LSD sendiri. Mereka sudah dibekali pengetahuan bagaimana trik dan metode konseling yang baik.”
Pendamping desa Ketapang Raya dan desa Suradadi tersebut berharap dengan adanya konseling keluarga ini bisa memberikan efek dan dampak yang baik bagi keluarga pekerja migran Indonesia.
Kommentare