top of page

Kisah Pak Napiah: 30 Tahun di Negeri Orang, Pulang Dibawa Paksa


Pernah merasakan bekerja sampai lupa waktu? Napiah sampai tak pulang 30 tahun lamanya. Pak Napiah, pria tua dengan kulit sawo matang dan garis-garis tegas di wajahnya, terdiam sejenak saat ditanya tentang kisahnya di Malaysia. Napasnya terasa berat, seolah membawa beban cerita panjang yang tak terkira.

Sudah 30 tahun Pak Napiah merantau di negeri jiran. Jauh dari keluarga dan tanah air, ia menjalani hidup dengan penuh perjuangan dan lika-liku.

Kisah Pak Napiah: 30 Tahun di Negeri Orang, Pulang Dibawa Paksa
Foto Istimewa: Napiah, lelaki yang hidup di Malaysia selama 30 tahun

adbmi.org - Alasan utama Pak Napiah bertahan di Malaysia adalah keterpaksaan. Uang untuk pulang ke Indonesia tak kunjung ada. Uang hasil jerih payahnya sebagai kuli selama bertahun-tahun, sebanyak 8000 ringgit Malaysia, dipinjam oleh teman atau ayah angkatnya di sana. Namun, janji untuk mengembalikannya tak kunjung ditepati.


Terjebak dalam situasi sulit, Pak Napiah pun terus bekerja keras di Malaysia. Tak hanya sebagai kuli, ia pun mencoba berbagai profesi lain untuk menyambung hidup. Ia pernah menyamar sebagai polisi lalu lintas, menjadi juru masak di sebuah restoran, dan bahkan menjadi tukang urut.


Selama 30 tahun di Malaysia, Pak Napiah telah banyak bertemu dengan orang-orang dari berbagai kalangan. Ia menjalin pertemanan dengan banyak polisi, yang membantunya dalam beberapa situasi sulit.


Cerita-cerita Pak Napiah di Malaysia tak terhitung jumlahnya. Ada suka, ada duka, ada pula pengalaman tak terlupakan. Ia pernah hampir tertangkap saat menyamar sebagai polisi, pernah pula mendapat penghargaan atas jasanya membantu orang lain.


Meskipun rindu kampung halaman dan keluarganya, Pak Napiah tetap tegar menjalani hidupnya di Malaysia. Ia bertekad untuk terus bekerja keras dan menabung, agar suatu hari nanti bisa kembali ke Indonesia dengan membawa cukup uang untuk hidup sejahtera bersama keluarga.


Tak jarang, ia pun harus berurusan dengan pihak berwajib karena statusnya sebagai pekerja migran ilegal.


Kisah Pak Napiah: 30 Tahun di Negeri Orang, Pulang Dibawa Paksa
Foto: Kegiatan Pak Napiah bersama teman kerjanya sekarang di kampung halamannya di Lombok Timur

Di tengah perjuangannya, Pak Napiah tak henti-hentinya dihantui rasa rindu kampung halaman dan keluarganya. Ia selalu teringat akan sang ibu yang menunggunya di Indonesia. Suatu hari, doa sang ibu terkabul. Pak Napiah ditangkap oleh polisi setempat karena statusnya yang ilegal.


Penangkapan ini bagaikan pisau bermata dua bagi Pak Napiah. Di satu sisi, ia merasa lega karena akhirnya bisa kembali ke Indonesia. Di sisi lain, ia sedih karena harus mendekam di penjara sebelum akhirnya dideportasi.


Sesampainya di rumah, Pak Napiah disambut dengan tangis haru oleh keluarganya. Namun, kebahagiaannya tak berlangsung lama. Selang beberapa bulan kemudian, sang ibu tercinta menghembuskan nafas terakhirnya.

Penyesalan pun menyelimuti Pak Napiah. Ia merasa terlambat kembali ke sisi sang ibu.


Kisah Pak Napiah adalah contoh nyata perjuangan seorang pekerja migran yang tak kenal lelah. Di balik kisah pilunya, terdapat pula semangat pantang menyerah dan tekad kuat untuk meraih kehidupan yang lebih baik.


Cerita Pak Napiah menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menghargai keluarga dan orang-orang terkasih. Kita tak pernah tahu kapan waktu yang tersisa bersama mereka.

19 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page