top of page

Keluar Negeri Menjadi Pekerja Migran, Pulang Menjadi Buruh Serabutan

adbmi.org – Pulang setelah menjadi pekerja migran (PMI) di tanah rantau dan membawa hasil kesuksesan memang menjadi cita-cita semua perantau. namun tidak semua perantu bisa menggapainya, salah satunya Jupriadi.

Kehidupan menuntut Jupriadi harus berjuang lebih keras menghadapi hidup, ditambah harga-harga kebutuhan pokok menjelang lebaran melambung tinggi.

Ia harus berjuang agar bisa membawa pulang pundi – pundi rupiah sebagai bekal menyambut Idul Adha tahun ini.

Jupriadi tak pernah menyerah. dimanapun ia hidup, ia tetap bekerja. tak peduli pekerjaannya itu kasar.

Di tempat tinggalnya ia menjadi buruh, ke luar negeri pun ia merantau menjadi buruh kebun kelapa sawit di negeri Jiran malaysia.

*****

Keluar Negeri Menjadi Pekerja Migran, Pulang Menjadi Buruh Serabutan

Photo Istimewa : Jupriadi saat memetik daun tembakau//Keluar Negeri Menjadi Pekerja Migran, Pulang Menjadi Buruh Serabutan


Kilau mentari perlahan membelah dingin di pagi hari. mengeringkan embun pagi yang menempel di ujung dedaunan setiap tanaman pertanda bahwa hari telah dimulai.

Di pematang sawah milik keluarganya, Jupriadi terlihat sibuk memetik duan – daun tembakau. ia menjadi buruh petik. tak jarang juga menjadi buruh angkut tembakau yang telah di petik.

Satu persatu daun tembakau ia susun. harus sesuai. harus rapi agar mudah untuk di angkut dan diproses lebih lanjut.

Perlahan hasil petikannya menggunung. ia angkut bersama beberapa pekerja lainnya yang notabanenya adalah keluarga dekatnya.

Jupriadi sendiri merupakan warga desa anjani kecamatan suralaga kabupetan Lombok Timur. ia adalah salah satu purna pekerja migran yang sudah beberapa kali menjajaki hiruk pikuk dunia rantauan.

Hidupnya lama di perantauan. lama di luar daerah sampai dengan luar negeri.

“sejak kecil sudah diajak merantau ke luar daerah,” terang Jupriadi saat diwawancarai.

Lelaki yang sudah hampir berkepala empat ini merantau sejak usia belia, 13 tahun jalan.

Untuk ke negeri jiran malaysia menjadi pekerja kebun, ia mulai pada usia 15 tahun. usia yang relatif masih muda jika diukur dengan masa sekarang.

Meninggalkan kampung halaman dan memilih menjadi pekerja migran. ia tidak tau apakah prosedurnya sesuai atau tidak. tidak ada edukasi.

Tidak ada pembekalan seperti yang harus dilalui untuk menjadi PMI saat ini. yang jelas, ia bisa masuk dan cepat bekerja.

*****

Keluar Negeri Menjadi Pekerja Migran, Pulang Menjadi Buruh Serabutan

Photo Istimewa : Jupriadi saat memetik daun tembakau//Keluar Negeri Menjadi Pekerja Migran, Pulang Menjadi Buruh Serabutan


Keluar Negeri Menjadi Pekerja Migran, Pulang Menjadi Buruh Serabutan

Jupriadi adalah sepenggal kisah keluarga pekerja migran. ia adalah gambaran mantan pekerja migran kita saat ini. layaknya sebuah “kutukan,” menjadi pekerja migran tetap mimpi mereka ketika terhimpit ekonomi.

Pekerjaan menjadi pekerja migran memang sangat menjanjikan. ada yang bisa membangun rumah, menyekolahkan anak dan keluarga, membantu keluarga dari jeritan ekonomi dan lainnya.

Namun ada banyak persoalan pekerja migran indonesia sampai saat ini. persoalan itu terus mengakar sampai tak tahu pangkalnya.

Banyak dari para purna pekerja migran yang pulang namun tidak bisa mengelola keuangan. mereka habiskan hasil rantauan yang didapatkan bertahun – tahun dengan membeli dan memuaskan keinginan. setelah itu kembali lagi merantau.

Ada juga yang lebih parah. mereka tidak bisa merasakan hasil jerih payah mereka lantaran uang hasil kiriman dihambur hamburkan oleh keluarga yang di rumah. akhirnya, mereka tidak ada pilihan lain untuk tidak pulang.

Ataupun jika pulang, akan kembali menjadi buruh serabutan ditengah sulitnya lapangan pekerjaan di daerah asal.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page