top of page

Kasus PT Bahrindo Mahdi, Fauzan: Disnakertrans “Ereksi” Terhadap Korban, “Impoten&

adbmi.orgKasus tindak penipuan oleh Sukrin petugas dari PT Bahrindo Mahdi belum menemui hasil yang memuaskan pada mediasi yang ke dua di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transportasi (Disnakertrans) Lombok Timur pagi tadi, Rabu (17/5/203).

Padahal pada sebelumnya terduga pelaku sudah menyatakan akan mengembalikan semua hak-hak korban (calon PMI) baik dokumen maupun biaya yang sudah dikeluarkan kepada terduga, namun saat mediasi lanjutan ingkar.

Tidak hanya itu, para korban yang memenuhi panggilan undangan dari Disnakertrans Lombok Timur sejak pagi sudah berada di lokasi hingga menjelang siang, mediasi yang dijanjikan belum juga terlaksana.

“Kami dari tadi pagi sudah di sini (Kantor Disnakertrans Lombok Timur) tapi sampai sekarang hampir jam 11 tidak ada yang gubris” tutur Taufiq kepada tim media ADBMI di Kantor Disnakertrans Lombok Timur, Rabu (17/5/2023).

Pasalnya jadwal yang tertera pada surat undangan bertuliskan pukul 09.00 pagi namun hingga hampir memasuki siang hari belum juga mendapat tanggapan yang baik dari pihak Disnakertrans Lombok Timur.

Hal ini-pun memicu protes keras dari Fauzan selaku pendamping dari para korban, yang merasa perlakuan Disnakertrans Lombok Timur terhadap para korban tidak sesuai dengan perlakuannya kepada perusahaan penyalur maupun petugasnya.

Kasus PT Bahrindo Mahdi, Fauzan: Disnakertrans "Ereksi" Terhadap Korban, "Impoten" Kepada Terduga

Foto Istimewa: Fauzan bersama para korban (calon PMI) menunggu ruang mediasi yang sedang dibersihkan di Mushola dalam Kantor Disnakertrans Lombok Timur, Rabu (17/5/2023)


“Kok Disnaker ini terkesan seperti hanya ‘Eereksi’ terhadap korban dan ‘Impoten’ terhadap terduga penipuan” sindir Fauzan di Kantor Disnakertrans Lombok Timur Rabu (17/5/2023).

“Diundangan jadwalnya pukul sembilan, sekarang sudah molor sampai 2 jam” sambung Fauzan.

Sebelumnya pada mediasi awal, fauzan selaku pendamping dari para korban (calon PMI) tidak mendapatkan undangan yang layak terkait mediasi antara para korban dengan pihak PT Bahrindo Mahdi. Hal inipun membuat fauzan kecewa namun mencoba untuk memaklumi instansi pemerintahan tersebut.

“Kemarin mediasi pertama saya tidak diundang, tidak apa-apa. Masak sekarang kita dianggurin sampai 2 jam gini” tutup Fauzan.

Setelah lama menunggu, akhirnya mediasipun akan dilaksanakan sekiranya pada pukul 11.09 di ruang pelayanan di Kantor Disnakertrans Lombok Timur. Pelayanan yang tidak memuaskan membuat Fauzan meminta ruang mediasi yang layak, karena tempat yang digunakan merupakan ruang pelayanan bukan ruang mediasi.

“Kita gunakan ruang mediasi itu, ruangan ini terlalu sempit. Ini ruang pelayanan juga, nanti kalau ada masyarakat yang datang bisa mengganggu mediasi kita” ucap Fauzan kepada Disnakertrans Lombok Timur.


Drama inipun tidak langsung terhenti, karena ruangan mediasi yang selanjutnya akan digunakan ternyata tidak siap dan akan dibersihkan saat itu juga. Hal ini mendapatkan perhatian baru tentang kesiapan dari Disnakertrans Lombok Timur yang dirasa sistem pelayanannya yang masih “Low Quality”.

“Kita sebagai LSM mengkritik, sistem pelayanannya yang masih low quality” respon Fauzan.

Bahkan para korban yang diwakilkan oleh Taufiq memberi komentar pedas terhadap pelayanan Disnakertrans Lombok Timur yang ia nilai lelet dan lambat. Menyatakan kekecewaannya dengan proses mediasi yang sangat lambat.

“Kecewa dengan proses mediasi ini sangat lambat, undangan mediasi jam 9, sampai jam 11.30 belum dimulai” tutur Taufiq kepada tim media ADBMI saat menunggu ruang mediasi disiapkan di kantor Disnakertrans Lombok Timur.

Kendati demikian, mediasi tetap terlaksana di rabu ini (17/5) dengan hasil antara lain; terduga tidak bisa memenuhi janjinya hari ini, pelayanan kepada PT Bahrindo Mahdi diberhentikan sampai kasus ini selesai, dan akan dipanggilnya Direktur PT Bahrindo Mahdi pusat dengan jangka waktu respon dua minggu. Namun jika ada respon baik dari PT Bahrindo Mahdi, maka surat penutupan operasi akan diterbitkan Disnakertrans Lombok Timur.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page