adbmi.org – Berharap tentu boleh-boleh saja apalagi jika harapan tersebut untuk Lembaga Sosial Desa (LSD) yang sudah dibentuk sebagai front liner atau garda terdepan dalam isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam pelindungan.
Desa Anjani Kecamatan Suralaga Kabupaten Timur, merupakan salah satu desa yang terbentang pada jalur Provinsi Nusa Tenggara Barat, jarak tempuh dari kota Kabupaten Lombok Timur kurang lebih 15 km. Desa tersebut tergabung dalam delapan kekadusan yang diantaranya Dusun Anjani Timur, Anjani Barat, Anjani Selatan 1, Anjani Selatan 2, Darul Hijarah, Banjar Manis, Penakak dan Dusun Kerembong.
Pada tahun 2018, Yayasan Advokasi Buruh Migrant Indonesia (ADBMI Fondation) melihat Desa Anjani merupakan salah satu penyumbang pekerja buruh migrant yang cukup besar ke luar negeri. Hal tersebut ADBMI Fondation yang bersama dengan AWO International dan bekerjasama dengan Pemerintah Desa Anjani untuk melakukan kegiatan perlindungan dan pemberdayaan buruh migrant perempuan dari tindak trafficking dan kekerasan yang berbasis gender.
Photo: Pembahasan Lembaga Sosial Desa (LSD) di Aula kantor Desa Anjani
Diceritakan oleh Pemerintah Desa Anjani pada saat musyawarah pembentukan lembaga sosial desa (LSD), pada sejak bulan Januari-February pada tahun 2018 Pemerintah Desa Anjani sudah mencatat 40 orang yang berangkat ke luar negeri yang diantaranya pergi ke Negara Brunei Darussalam sebanyak satu orang, Negara Singapura sebanyak 2 orang dan 37 orang berangkat ke Negara Malaysia.
Pada saat musyawarah berjalan, peserta berharap kepada Pemerintah Desa agar setelah terbentuknya LSD Desa Anjani dapat difungsikan secara maksimal, sehingga bagi masyarakat yang akan ke luar negeri harus mendaptar lewat LSD dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat terhadap PJTKI yang akan masuk ke Desa Anjani dan harus betul-betul diketahui kejelasanya oleh LSD.
Comments