top of page

Hari Migran Internasional, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah Datangi Keluarga PMI Desa Anjani d

adbmi.org Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziah mengunjungi desa Anjani Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur – NTB dalam rangka memperingati hari migrant Internasional tahun 2022. Kedatangan Menteri Ketenagakerjaan tersebut mengundang keramaian dan banyak masyarakat yang ikut serta dalam menyambut kedatangan Ibu Menteri Ida Fauziah di desa Anjani, 18 Desember 2022.

Ida Fauziah sendiri mengemukakan alasan memilih Lombok Timur sebagai tempat perayaan Migran Day bukan tanpa alasan, namun memang karena banyaknya masyarakat Lombok Timur secara khusus yang memilih merantau dan menjadi pekerja migrant.

Dalam kunjungannya tersebut, Ida Fauziah mengungkapkan bahwa peran serta masyarakat dalam pola asuh dan menjadi pengasuh anak – anak pekerja migrant yang ditinggal merantau oleh orang tuanya sangat penting. Keterlibatan semua unsur dan elemen masyarakat akan membantu memberikan dampak positif dalam memajukan sumberdaya manusia, terutama anak – anak pekerja migrant yang kerap kali disepelekan.

“semua harus terlibat dalam mewujudkan pola asuh yang baik kepada anak – anak pekerja migrant kita,”terang Ida Fauziah Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Hari Migran Internasional, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah Datangi Keluarga PMI Desa Anjani di Lombok Timur

Photo Istimewa : Ida Fauziah Menteri Ketenagakerjaan saat berdialog dengan petugas desmigratif desa Anjani


Di samping itu, Ida Fauziah juga mengajak anak – anak bermain dengan memberikan sebuah pertanyaan. Saat Ibu Menteri Ida Fauziah memberikan pertanyaan kepada anak – anak terkait siapa yang bertanggung jawab terhadap pola asuh anak – anak pekerja migrant, sontak anak – anak menjawab masyarakat.

Para anak – anak pekerja migrant yang hadir dalam kegiatan ini rata – rata tinggal dengan ibu dan atau nenek mereka, ini membuktikan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mewujudkan community parenting.

Di samping juga, Ida Fauziah juga menjelaskan, pihaknya sudah membentuk 45 LTSA di provinsi dan kabupaten/kota yang menjadi lumbung pekerja migrant. Tujuannya tidak lain untuk memberikan pelayanan yang efektif, efisien, transparansi, cepat dan berkualitas tanpa diskriminasi.

Selain itu juga, kementerian ketenagakerjaan sampai saat ini juga sudah membentuk 503 desa Migran Produktif atau yang biasa di singkat Desmigratif yang tersebar di setiap kabupaten/kota di Indonesia. Dan desa Anjani menjadi salah satu dari 503 desa yang dinobatkan sebagai desa migrant produktif.

“Tujuannya memberikan pelayanan migrasi yang aman, usaha produktif, community parenting dan mengupayakan pembentukan koperasi,” terang Ida Fauziah yang juga merupakan ketua Muslimat PBNU tersebut

Hari Migran Internasional, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah Datangi Keluarga PMI Desa Anjani di Lombok Timur

Photo Istimewa : Juaini Taufik sekertaris daerah Lombok Timur saat menyampaikan sambutan di acara migran day di desa Anjani 2022.


LOMBOK TIMUR KAYA AKAN PEKERJA MIGRAN YANG MISKIN

Pemaparan Sekertaris Daerah kabupaten Lombok Timur, Juaini Taufik tentang banyaknya masyarakat yang menjadi pekerja migrant di hadapan Ida Fauziah Menteri Ketenagakerjaan dirasa bukanlah sebuah pencapaian. Pasalnya, masih banyak pekerjaan rumah yang belum bisa dituntaskan terkait dengan permasalahan pekerja migrant Indonesia yang berasal dari Kabupaten Lombok Timur.

Juaini Taufik menerangkan, dari seratus persen masyarakat Lombok Timur ada sekitar 20 persen yang menjadi pekerja migrant. Ini sudah memposisikan Lombok Timur masuk dalam 10 besar kabupaten / kota pengirim pekerja migrant terbesar di Indonesia.

Selain itu, para pekerja migrant juga berperan penting dalam mewujudkan pembangunan daerah asal yang memanfaatkan gaji kirimannya kepada keluarga. Dari uang kirimannya tersebut, para pekerja migrant berkontribusi dalam menggerakkan perputaran ekonomi di daerah masing – masing. Meski begitu, pekerja migrant beserta keluarga masih menjadi lapisan masyarakat yang paling rentan.

Pekerja migrant Indonesia beserta keluarga masih memiliki kendala dalam mengembangkan dan mengelola keuangan rumah tangga. Banyak dari keluarga pekerja migrant yang belum bisa mengelola keuangan dengan baik, terlebih banyaknya masyarakat selaku keluarga pekerja yang belum juga memiliki usaha yang kemudian hanya bisa mengandalkan uang kiriman keluarga yang ada di rantauan.

Lombok Timur secara umum pembangunannya tidak terlepas dari kontribusi para pekerja migrant. Namun, Lombok Timur kaya akan pekerja migrant yang miskin. Jajaran stakeholder baik dari desa sampai ke pusat, dari masyarakat sampai dengan lembaga swadaya masyarakat juga harus bahu – membahu dalam memberdayakan pekerja migrant maupun keluarga dan yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) Lombok Timur sudah menyuarakan itu jauh – jauh hari.

Sampai saat ini, dari 256 desa ada sekitar 70 desa yang sudah didampingi oleh ADBMI di Lombok Timur dalam mewujudkan migrasi aman dan mewujudkan pelindungan dan pemberdayaan kepada pekerja migrant beserta keluarga. Dan desa Anjani salah satu desa yang sudah didampingi oleh ADBMI sejak tahun 2018 sampai saat ini.

ADBMI memberdayakan para champion – champion local yang ada di desa dan menjadi paralegal dalam mendampingi kasus pekerja migrant yang ada di setiap desa. Disamping menjadi paralegal, para champions tersebut diajarkan bagaimana melakuhkan lobi dan advokasi. Disamping itu pula, mereka diajarkan menjadi Trainer dan memfasilitasi pelatihan di desa masing – masing.

0 tampilan0 komentar

תגובות

דירוג של 0 מתוך 5 כוכבים
אין עדיין דירוגים

הוספת דירוג
bottom of page