top of page

Hari Migran Internasional, BPJS Ketenagakerjaan Belum Dirasakan Manfaatnya Oleh Keluarga PMI

• Di momentum Hari Migran Internasional, Sapdianto yang merupakan purna PMI dikunjungi oleh TNP2K atau Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan untuk

• Sapdianto belum mengetahui manfaat dari BPJS ketenagakerjaan. Ia hanya tau itu sebagai pelengkap administrasi untuk bermigrasi.

• Sapdianto juga tidak tau klaim apa yang di dapatkan saat membuat BPJS ketenagakerjaan. Ia dibuatkan oleh pegawai P3MI yang merekrutnya.

• Setelah pulang hampir setahun lamanya, BPJS ketenagakerjaan itu hanya menjadi pajangan yang tertempel di paspornya.

*****

Photo Istimewa : Tim Peneliti dari TNP2K Panji Ardiansyah saat bersama dengan Sapdianto purn PMI tujuan Malaysia.

Photo Istimewa : Tim Peneliti dari TNP2K Panji Ardiansyah saat bersama dengan Sapdianto purn PMI tujuan Malaysia.


Adbmi.org – Sinar mentari kala itu masih bersahabat. Panasnya tidak terlalu menyengat. Benda-benda yang terpancarkan sinar mentari masih menampakkan bayang-bayangan. Ini menunjukkan bahwa mentari belum genap ada di atas kepala.

Di rumah tua yang beberapa tahun belakangan sudah direnovasi, Sapdianto dan keluarga menunggu kedatangan peneliti dari TNP2K yang didampingi oleh LSD Anjani. Kedatangannya itu bertujuan untuk mewawancarai Sapdianto yang merupakan purna PMI tujuan Malaysia.

Sapdianto sendiri merupakan Purna pekerja migran Indonesia tujuan Malaysia asal Desa Anjani Kecamatan suralaga Kabupaten Lombok Timur. Iya berangkat pada tahun 2019 dan pulang pada tahun 2022 karena habis kontrak.

Pada saat berangkat, tahun 2019 yang lalu, Sapdianto memiliki anak yang baru berumur 6 bulan. Hal ini yang membuat pengurus LSD Anjani memilih Sapdianto untuk diwawancarai oleh peneliti tnp2k.

Panji Ardiansyah peneliti dari TNP2K mengungkapkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dampak dari adanya program BPJS ketenagakerjaan yang dikhususkan kepada pekerja migran Indonesia.

“Selain Itu juga untuk mengetahui pola asuh keluarga PMI yang memiliki anak balita pada saat ditinggal merantau oleh salah satu anggota keluarga,” terang Panji Ardiansyah 18/12/2023 kemarin.

***** Manfaat Dari Program BPJS Ketenagakerjaan Belum Dirasakan Keluarga PMI

Photo Istimewa : Pengurus LSD Anjani mendampingi enumerator dari tnp2k saat mengunjungi purna PMI di desa Anjani.

Photo Istimewa : Pengurus LSD Anjani mendampingi enumerator dari tnp2k saat mengunjungi purna PMI di desa Anjani.


Banyak sekali manfaat yang ditawarkan melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Program-program tersebut berupa jaminan hari tua, jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja. Di samping itu juga banyak manfaat-manfaat yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada calon pekerja migran sampai dengan Purna pekerja migran.

Namun program BPJS Ketenagakerjaan belum dirasakan manfaatnya oleh keluarga pekerja migran Indonesia. Salah satunya Sapdianto yang merupakan purna PMI tujuan Malaysia.

Sapdianto tidak mengetahui manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan. Kartu BPJS Ketenagakerjaan tersebut masih melekat erat bersanding dengan paspor miliknya.

Sudah bertahun-tahun kartu BPJS Ketenagakerjaan dan paspornya tersimpan rapi.

Ia tidak tahu klaim asuransi apa yang didaftarkan oleh p3mi yang memberangkatkannya. Dia pun juga tidak tahu berapa jenis klaim dan manfaat yang bisa diperoleh jika mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan khusus PMI.

“Saya hanya tau kalau kartu ini (BPJS ketenagakerjaan) salah satu syarat untuk menjadi pekerja migran,” terang Sapdianto saat diwawancarai oleh peneliti dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Padahal BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu solusi untuk mengcover permasalahan pekerja migran, mulai dari pra penempatan sampai dengan kembali ke daerah asal.

***** Temuan Di Lapangan Saat Penjangkauan

Photo Istimewa : salah satu kartu BPJS Ketenagakerjaan milik purna PMI desa Anjani.

Photo Istimewa : salah satu kartu BPJS Ketenagakerjaan milik purna PMI desa Anjani.


Temuan di lapangan pada saat mendampingi tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan menunjukkan bahwa banyak dari narasumber yang merupakan purna PMI yang memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Namun faktanya tidak ada yang tahu menahu manfaat dari BPJS Ketenagakerjaan.

TNP2K melakukan riset terkait dampak dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di 3 desa di Kabupaten Lombok Timur. Ketiga desa tersebut merupakan desa desmigratif atau Desa migran produktif program dari kementerian tenaga kerja Republik Indonesia.

Dari 3 desa-des migrasi tersebut dikumpulkan 60 narasumber yang keseluruhannya merupakan purna pekerja migran yang pulang dari rentang waktu tahun 2020 sampai 2023.

Di desa Anjani Kecamatan suralaga Kabupaten Lombok Timur yang merupakan salah satu desa desmigratif dengan jumlah narasumber terbanyak, 35 purna PMI dengan tujuan berbagai negara.

Dari sekian banyaknya narasumber yang ada di desa Anjani, banyak dari mereka yang memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Ini menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang berangkat sesuai dengan prosedur.

Namun, sedikit dari mereka yang mengetahui manfaat atau klaim asuransi yang dimiliki dikarenakan semua pengurusan administrasi pemberangkatan untuk menjadi PMI diurus oleh PL atau calo.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page