top of page

Gagal Merencanakan, Merencanakan Kegagalan

Gagal Merencanakan, Merencanakan Kegagalan

adbmi.org – Ungkapan ini kerap menjadi sebuah penegasan kepada Ita semua yang dituntut untuk merencanakan sesuatu dengan matang. Gagal Merencanakan, Merencanakan Kegagalan merupakan kalimat yang sudah tidak asing kita dengar di tengah – tengah masyarakat.

Banyak kita lihat di sekeliling kita yang kembali merangkak membangun usahanya karena perencanaan yang tidak matang. Banyak pula kita yang kadang menyepelekan dalam merencanakan usaha, imbasnya tidak ada kemajuan yang signifikan dan terukur bahkan tidak terstruktur.

Apalagi perencanaan dalam keluarga pekerja migran Indonesia, manusia yang paling rentan dan kerap kali disepelekan. Mereka kerap tidak bisa merencanakan sesuatu dengan baik. Padahal uang kiriman yang besar bisa saja di kelola dengan cara berwirausaha. Namun, lagi – lagi jarang sekali yang memiliki perencanaan yang matang.

PMI kerap menjadi elemen masyarakat yang terisolir dan terbelakang. Baik dari sisi sosial maupun kemasyarakatan. Tak jarang pula, pekerja migran yang dulunya disebut buruh migran Indonesia selalu dipandang sebelah mata. Meskipun banyak masyarakat memilih untuk menjadi PMI ke luar negeri, namun pandangan masyarakat kerap sinis kepada mereka.

Melihat permasalahan ini, yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia bekerja sama dengan AWO Internasional melakukan pemberdayaan kepada ratusan kepala keluarga pekerja migran di beberapa desa di Lombok Timur.

Mereka diajarkan untuk merencanakan keuangan yang matang dan nantinya bisa menjadi landasan dalam mengatur uang kiriman keluarga yang ada di rantauan. Karena tak jarang kita lihat, masalah uang kiriman selalu menjadi percekcokan di dalam tubuh keluarga PMI. Imbasnya, anak sebagai anggota keluarga bisa merasakan dampaknya.

Gagal Merencanakan, Merencanakan Kegagalan menjadi salah satu landasan ADBMI dan AWO Internasional mengedukasi masyarakat selaku keluarga PMI. Sehingga, PMI daur ulang bisa kita minimalisir.

Mereka Siap Bangkit Setelah Pandemi Covid 19 Melanda

Gagal Merencanakan, Merencanakan Kegagalan

Photo Istimewa : Fasilitator pelatihan saat memberikan edukasi kepada peserta pelatihan manejemen keuangan rumah tangga dan usaha mikro.


Salah satu peserta, Sariani yang berasal dari Dusun Banjar Manis desa Anjani kecamatan Suralaga. Salah satu keluarga pekerja migran di desa Anjani.

Ia terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan yang di selenggarakan oleh Lembaga Sosial Desa organisasi komunitas yang menjadi partner ADBMI di tataran desa.

Ia bahkan merasakan dampak yang sangat terasa pada saat pandemi covid 19. Uang kiriman terbatas dan bahkan tidak ada sedangkan di rumah pemasukannya tidak menentu.

“Sangat saya rasakan dampaknya,” terang Sariani mengingat kembali masa pandemi covid 19 yang lalu.

Ia datang dengan mimpi yang besar mengikuti pelatihan yang di selenggarakan di dusunnya sendiri bersama para peserta yang lain.

Pelatihan perencanaan keuangan rumah tangga dan usaha mikro jarang sekali mereka dapatkan, bahkan keluarga PMI seperti Sariani harus mendapatkan edukasi pengelolaan keuangan yang harus jelas. Sehingga mereka bisa membagi keuangan rumah tangga, keuangan usaha dan tentunya biaya untuk pendidikan anak dan lain sebagainya.

“Kami berharap pelatihan seperti ini harus tetap dijalankan, tidak hanya sekali – dua kali kepada kami keluarga PMI,” terang Sariani kepada fasilitator pelatihan.

Mereka, keluarga PMI harus di dorong untuk berwirausaha dan mandiri secara finansial. Sehingga mereka tidak terlalu mengharapkan uang bulanan dari gaji keluarga yang ada di rantauan.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page