top of page

Fakta Terbaru Fitriati, PMI Asal Anjani yang Hilang Kabar Belasan Tahun di Rantauan, Rafi’i: Dokumen

adbmi.org – Setelah kepulangan Fitriati pekerja migrant perempuan asal desa Anjani, terkuak fakta – fakta yang mencengangkan. Terutama mengenai dokumen Fitriati yang dipalsukan. Hal ini diungkapkan oleh Muhammad rafi’I setelah menggali lebih dalam lagi informasi dari keluarga dan Fitriati sendiri.

Rafi’i menyayangkan maraknya pemalsuan dokumen yang kemudian menjadikan para pekerja migran menjadi korban. Hal ini sudah dianggap lumrah oleh kebanyakan orang.

“Ini sangat kita sayangkan, tidak terjadi sekali dua kali. Ini biasanya dilakukan oleh sponsor–sponsor nakal untuk memuluskan proses pemberangkatan,” tegas Rafi’i saat ditemui di kediaman Fitriati, 23/3/2023.

Rafi’i juga menjelaskan bahwa modus pemalsuan dokumen ini sangat beragam. Mulai dari umur yang tidak sesuai di KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga) ataupun passport. Selain itu pula, nama yang tidak sesuai dengan yang aslinya yang membuat masalah baru pada saat advokasi ketika terjadi permasalahan di negara penempatan.

“Contohnya Fitriati, umurnya dipalsukan dengan yang asli agar bisa diberangkatkan oleh pihak penyalur,” terang Rafi’i.

Fakta yang ditemukan oleh LSD Anjani, Fitriati berangkat di usia 15 tahun, namun oleh pihak penyalur dipalsukan dokumennya, usia Fitriati diubah menjadi 17 tahun agar bisa diberangkatkan. Usia minimal untuk pembuatan KTP dan juga untuk dapat diproses di migrasi.

Di waktu yang berbeda, Rasyid Ridho pendamping LSD Anjani geram dengan banyaknya pemalsuan dokumen yang kemudian berimbas sangat buruk terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).

“Yang akan dirugikan tetap para pekerja migran kita,” tegas Rasyid Ridho yang juga Field Staff ADBMI Foundations.

Ia berpesan agar LSD Anjani dan pemerintah Desa Anjani agar tetap gencar menyuarakan migrasi sehat dan migrasi aman kepada masyarakat agar meminimalisir dampak buruk dari migrasi non-prosedural yang mengakibatkan nasib buruk masyarakat yang ingin menjadi PMI.

“Maksimalkan semua mimbar, baik mimbar masjid maupun mimbar orasi. Jangan lupa juga maksimalkan SID (Sistem Informasi Desa) untuk mengedukasi masyarakat bagaimana migrasi secara sehat dan aman,” tegasnya.

0 tampilan0 komentar

Opmerkingen

Beoordeeld met 0 uit 5 sterren.
Nog geen beoordelingen

Voeg een beoordeling toe
bottom of page