top of page

Empat Desa Baru Dampingan ADBMI Komitmen Berikan Pelindungan dan Pemberdayaan PMI dan Keluarganya

Adbmi.orgYayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) terus berupaya memberikan pelindungan dan pemberdayaan kepada pekerja migran Indonesia dan keluarganya. Salah satu upaya tersebut adalah mendorong empat desa baru dampingan ADBMI Foundation untuk komitmen memberikan pelindungan dan pemberdayaan kepada pekerja migran, purna PMI dan juga keluarganya.

Dalam mendorong komitmen dan keikutsertaan pemerintah daerah dan juga pemerintah desa dampingan, Yayasan ADBMI mengadakan lokakarya pengembangan alat penilaian dan  format database pekerja migran yang dilaksanakan pada pagi Rabu, 17 Januari 2024.

Kegiatan lokakarya tersebut menghadirkan organisasi pemerintah daerah seperti Dinas Tenaga Kerja, Dinas Sosial, DPMD, DP3AKB, PPA Polres sampai dengan UPTD PPA Lombok Timur. Sementara itu, dari empat desa baru menghadirkan pemerintah desa, kader posyandu, BPD dan juga anggota BUMDes masing – masing desa.

Ketua yayasan ADBMI Roma Hidayat mengungkap bahwa keterlibatan semua pihak bisa mewujudkan migrasi yang sehat. Di samping itu juga bisa melahirkan sebuah regulasi yang nantinya bisa mendorong pemda sampai pemdes untuk terlibat dalam menguatkan migrasi yang aman.

Di samping itu, terang Roma Hidayat, “kami (read – ADBMI) ingin mendorong keterlibatan masyarakat desa dalam memberikan pelindungan kepada keluarga PMI yang ditinggalkan.”

Empat desa baru dampingan ADBMI bekerja sama dengan AWO International saat ini adalah desa Kalijaga Timur Kecamatan Kalijaga, Desa Telagawaru Kecamatan pringgabaya, Desa Borok Toyang Kecamatan Sakra Barat dan juga Desa Menceh Kecamatan Sakra Timur.

Photo Istimewa : Roma Hidayat ketua yayasan ADBMI.

Photo Istimewa : Roma Hidayat ketua yayasan ADBMI.


Keempat desa tersebut berkomitmen dalam mewujudkan migrasi yang aman dan memberikan pelindungan serta pemberdayaan kepada PMI,PMI purna dan juga keluarganya. Hal ini juga tertera dalam amanat UU nomor 18 tahun 2017 tentang pelindungan dan pemberdayaan PMI dan keluarganya yang memberikan tanggungjawab kepada pemerintah desa.

Di samping itu, Junaidi sekertaris desa (sekdes) Desa Telagawaru Kecamatan Pringgabaya mengungkapkan harapannya dengan dimulainya program ADBMI dan AWO International di desanya. Ia berharap pemerintah di tataran desa memahami kewajibannya dalam memberikan pelindungan dan pemberdayaan kepada PMI dan keluarganya.

“program ini sangat baik sekali. Kita berharap bisa memberikan kemanfaatan kepada masyarakat bagaimana mekanisme migrasi yang aman dan sehat. Terlebih desa Telagawaru juga termasuk kantong PMI,” terang sekdes tersebut saat mengikuti Lokakarya yang dilaksanakan oleh ADBMI.

Junaidi juga menerangkan bahwa momen kegiatan ini akan menjadi momen yang sangat penting untuk bisa menjadi titik balik dan kolaborasi bersama dalam menangani pekerja migran di tataran desa sesuai amanat UU Nomor 18 tahun 2017.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page