top of page

Di Depan Evaluator AWO Internasional, OPD Lotim Berharap LSD Harus Ada Di Setiap Desa Untuk Memaksim

adbmi.org Lembaga Sosial Desa (LSD) yang menjadi partner yayasan ADBMI dalam penanganan kasus pekerja migran beserta keluarga di tataran desa menjadi pembahasan dalam fokus grup diskusi yang di selenggarakan oleh ADBMI Lombok Timur.

FGD beserta dengan tim evaluator dari AWO Internasional ini juga menghadirkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi partner ADBMI sampai saat ini dalam penanganan kasus PMI maupun keluarga. Mulai dari Disnakertrans Lotim, Dinas Sosial, UPTD PPA, DP3AKB, DPMD, BAZNAS Lotim, DPDR Lotim dan Kabag Hukum Bupati Lombok Timur.

Lembaga Sosial Desa atau LSD yang dibentuk sampai saat ini berjumlah 70 lembaga yang tersebar di tataran desa dan itu masih belum bisa menjangkau secara keseluruhan 256 desa dan kelurahan di kabupaten Lombok Timur. Hal ini diungkapkan Dyah Pujiyuana kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Lombok Timur.

Di Depan Evaluator AWO Internasional, OPD Lotim Berharap LSD Harus Ada Di Setiap Desa Untuk Memaksimalkan Perlindungan PMI

Photo Istimewa : Dyah Pujiyuana kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Lombok Timur saat mengikuti FGD.


“Saya pribadi merasa ini masih kurang, perlu dibentuk kembali LSD – LSD di setiap desa dan kelurahan,” cetus kepala UPTD PPA yang akrabnya di sapa Yuyun tersebut, Selasa, 9/8/2022 di Rirana Selong.

Yuyun juga mengungkapkan kepada Tim Evaluator AWO Internasional yang di wakili oleh Sugeng Priyanto dan Anita Ramsak, bahwa LSD sangat membantu kerja – kerja dari UPTD PPA bukan hanya terkait pelindungan PMI namun juga perempuan dan anak keluarga PMI.

Di Lombok Timur, ungkap Yuyun, ada sekitar 125 kasus anak yang terlapor ke UPTD PPA dengan berbagai macam kasus. Dan tidak bisa dipungkiri, banyak dari mereka berlatarbelakang keluarga pekerja migran Indonesia.

“Mereka yang ditangani oleh LSD maupun UPTD PPA Lotim, banyak yang berlatarbelakang keluarga PMI,” cetusnya.

“LSD harus ada di setiap desa sebagai mitra kami untuk melakuhkan penjangkauan di setiap desa. Jadi bukan hanya tentang perlindungan PMI, namun juga bisa menyentuh anak dan perempuan Keluarga PMI,” tambah kepala UPTD PPA Lotim tersebut.

Di Depan Evaluator AWO Internasional, OPD Lotim Berharap LSD Harus Ada Di Setiap Desa Untuk Memaksimalkan Perlindungan PMI

Photo Istimewa : Haji Suparlan kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten Lombok Timur saat mengikuti FGD denga AWO Internasional.


Senada dengan itu, kepala dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Lotim juga mengungkapkan hal yang serupa. Ia berharap semakin banyak anak – anak muda yang memiliki fokus pada isu pekerja migran seperti yang di suarakan oleh LSD sendiri.

Disnakertrans Lotim sebagai leading sektor dalam penanganan kasus pekerja migran juga sangat mengapresiasi kinerja dari pengurus Lembaga Sosial Desa yang ada di setiap desa.

Haji Supardi kepala Disnakertrans Lotim berharap AWO Internasional semakin lebih memberdayakan masyarakat dengan cara memperbanyak keterlibatan masyarakat desa dalam hal ini LSD di setiap desa.

“Saya yakin, semakin banyak LSD di setiap desa, semakin cepat penanganan kasus kasus dan juga akan mengurangi angka migrasi secara non prosedural,” cetusnya.

Apalagi dibeberapa desa dampingan ADBMI, tambah kadisnakertrans Lotim tersebut, sudah ada hasil berupa peraturan yang di lahirkan desa berupa perdes perlindungan PMI.

“Sampai saat ini, di tataran desa sudah ada perdes perlindungan PMI yang kemudian bisa menjadi acuan masyarakat desa,” terang Haji Suparlan kepada Evaluator AWO Internasional.

0 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page