top of page

Covid 19 Berdampak Pada Kapasitas Ekonomi PMI di Lombok

adbmi.org Semenjak terdampak Covid 19 Peningkatan kapasitas ekonomi PMI  dirasa sangat perlu. Lalu Fathurrahman menyampaikan materi di depan keluarga pekerja migran yang terdampak pandemi covid 19. Puluhan peserta yang berlatarbelakang keluarga PMI tersebut semuanya berasal dari desa Pringgasela Timur.

Lalu Fathurrahman sendiri berasal dari PT Semut Nusantara, yakni sebuah perusahaan yang sudah berada di 18 provinsi di seluruh Indonesia. Lalu Fathurrahman menjadi salah satu kordinator program di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Adapun kegiatan yang dilakukan oleh LSD Pringgasela Timur antara lain:

  1. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Ekonomi Pekerja Migran Indonesia Terdampak Covid 19

  2. Gebrakan Lembaga Sosial Desa Pringgasela Timur sejak awal sampai saat ini.

Kegiatan yang diberi nama Pijar ini bertujuan untuk memberikan pelatihan peningkatan kapasitas ekonomi PMI yang terdampak Covid 19. Pijar sendiri merupakan kerjasama dengan International Organization of Migration (IOM) yang merupakan organisasi PBB yang fokus menangani masalah migran. Selain itu juga, kegiatan ini didukung oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang merupakan lembaga resmi pemerintah Korea Selatan dan juga BP2MI NTB.

Sedangkan ditataran desa, kegiatan ini bekerjasama dengan Lembaga Sosial Desa Pringgasela Timur desa Pringgasela Timur kecamatan Pringgasela kabupaten Lombok Timur.

Peningkatan Kapasitas Ekonomi PMI Terdampak Covid 19

Photo Istimewa : Lalu Fathurrahman saat menyampaikan materi di depan keluarga PMI di desa Pringgasela Timur (19/08)


Para peserta diberikan pemahaman bagaimana keluarga PMI bisa berdaya dari sisi finansial. Mereka dilatih bagaimana mengelola keuangan, merencanakan usaha, membangun usaha untuk mewujudkan ide bisnis mereka supaya terlaksana dengan baik.

Masyarakat biasanya belum bisa mengelola uang hasil kiriman yang besar yang diberikan dari jerih payah keluarga di tanah rantauan.

“Maka penting sekali edukasi kepada masyarakat mengenai manejemen keuangan. Apalagi masyarakat banyak yang terdampak pandemi covid 19,” terang Lalu Fathurrahman saat menyampaikan materi, 19 Agustus 2022 di aula kantor desa Pringgasela Timur.

Terlihat pula beberapa masyarakat banyak yang mengalami kebingungan dengan pelatihan ini. Sehingga beberapa dari keluarga PMI tersebut diberikan kesempatan untuk membawa keluarga mereka untuk mendampingi.

“Untuk masyarakat yang tamatan sekolah dasar, kami meminta mereka untuk membawa keluarga. Ini bertujuan untuk memudahkan mereka memahami materi,” terang Fathurrahman.

Banyak mereka yang berprofesi sebagai buruh tani. Ada juga dari mereka yang hanya menjadi pekerja rumah tangga sembari membuat kain tenun khas Pringgasela.

Kami berharap, masyarakat komitmen dan konsistensi menjalani pelatihan ini sampai akhir. Karena pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari kedepannya, lanjut Fathurrahman selaku koordinator program Pijar.

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Ekonomi Pekerja Migran Indonesia Terdampak Covid 19

Photo Istimewa : Muhammad Azhari Ketua LSD Pringgasela Timur.


Peran Lembaga Sosial Desa Pringgasela Sejak Awal Terbentuk Sampai Saat Ini?

Desa Pringgasela Timur kecamatan Pringgasela merupakan pecahan dari Pringgasela induk. Desa yang baru beberapa tahun terbentuk ini memiliki budaya yang tidak asing lagi bagi masyarakat Lombok pada umumnya.

Selain terkenal karena banyaknya galian pasir, desa ini juga terkenal sebagai penghasil tenun. Banyak masyarakat yang berprofesi sebagai pengrajin tenun.

Sejarah tenun sudah ada sejak ratusan tahun lamanya. Bahkan zaman dulu, perempuan Pringgasela harus pandai membuat tenun sebelum mereka melangsungkan pernikahan dan membangun rumah tangga. Namun budaya itu perlahan semakin terkikis zaman.

Tak sedikit perempuan – perempuan Pringgasela melangsungkan pernikahan meskipun mereka belum bisa membuat kain tenun. Bahkan pernikahan dini pun masing tetap dan menjadi sebuah penyakit sosial. Bukan hanya Pringgasela secara khusus namun juga di Nusa Tenggara Barat secara umum.

Bukan hanya penyakit sosial terkait dengan pernikahan dini, namun juga banyak masyarakat yang mengabdikan dirinya menjadi pekerja migran. Bukan karena profesi pekerja migran yang penulis maksud menjadi penyakit sosial, namun karena dampak migrasi yang ditimbulkan itu jauh lebih parah.

Tingginya angka putus sekolah. Penyakit menular seperti HIV Aids juga kerap menghantui keluarga. Ini imbas dari pola ketahanan keluarga dan edukasi yang masih minim tentang tujuan dari perantauan yang masyarakat jalani. Kasus ini kerap terjadi pada keluarga PMI di NTB secara umum.

Kasus-kasus seperti inilah yang sedang di suarakan oleh Lembaga Sosial Desa Pringgasela Timur agar supaya tidak terjadi di desa Pringgasela Timur kecamatan Pringgasela.

Edukasi tentang migrasi aman sudah beberapa tahun belakangan ini digalakkan oleh anak – anak muda Pringgasela Timur yang tergabung dalam LSD Pada Patuh.

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Ekonomi Pekerja Migran Indonesia Terdampak Covid 19

Photo Istimewa : Salah satu peserta pelatihan Pijar yang diselenggarakan oleh PT Semut Nusantara.


Mereka mengedukasi masyarakat tentang bahaya bermigrasi non prosedural. Selain itu, mereka juga tetap menjadi partner desa untuk menekan angka pernikahan dini yang sangat tinggi.

Sudah banyak program yang diberikan kepada masyarakat yang memang sangat di butuhkan oleh masyarakat. Ini adalah hasil dari kerjasama dengan yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) Lombok Timur.

Terlebih pada saat gempa bumi yang meluluh lantakkan pulau Lombok tahun 2018 silam, kehadiran LSD sangat berperan penting membantu masyarakat. Karena Pringgasela Timur sendiri merupakan salah satu desa yang terdampak parah gempa bumi itu.

“Berkat ADBMI, kami bisa memfasilitasi masyarakat. Mulai dari memfasilitasi Huntara sampai dengan recovery pasca gempa bumi,” terang Muhammad Azhari ketua LSD Pringgasela Timur.

Bahkan pasca gempa 2018 disambut langsung dengan covid 19 yang menghancurkan ekonomi global. Peran LSD menjadi garda terdepan dalam membantu dan memfasilitasi masyarakat.

“Bersama pemerintah desa dan ADBMI, kami juga membantu masyarakat. Mulai dari membagikan masker, hand Sanitizer dan penguatan ekonomi,” cetus mahasiswa semester akhir di IAIH NW Lombok Timur tersebut.

0 tampilan0 komentar

Comentários

Avaliado com 0 de 5 estrelas.
Ainda sem avaliações

Adicione uma avaliação
bottom of page