top of page

BUMDes Harus Bisa Menjadi Penggerak Ekonomi Masyarakat Desa 

adbmi.org – Badan Usaha Milik Desa atau disingkat Bumdes yang fungsinya mirip-mirip dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), dimana lembaga ini ialah usaha desa yang dikelola pemerintah desa dan berbadan hukum.

Ketua yayasan Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) Lombok Timur, Roma Hidayat menerangkan alasannya membuat suatu program yang menyentuh elemen yang berpotensi menggerak perekonomian desa.

Ia menerangkan, BUMDes merupakan salah satu elemen yang bisa menjadi sebuah batu loncatan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, terutama keluarga pekerja migran pasca pandemi covid 19.

” Kita tidak bisa pungkiri, kapasitas dengan keinginan kita masih tidak selaras. Keinginan kita supaya BUMDes bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa, namun kadang kapasitas yang masih belum maksimal,” ucap ketua yayasan ADBMI Lotim tersebut saat menghadiri Workshop Penguatan Peran BUMDes “Tips dan Trik Membangun Jejaring Bisnis Di Era 5.0” di JM Hotel Kuta Mandalika Sabtu, 4/6/2022.

BUMDes Harus Bisa Menjadi Penggerak Ekonomi Masyarakat Desa 

Photo Istimewa : Roma Hidayat ketua yayasan ADBMI Lotim dan juga sebagai Manajer Program konsorsium ADBMI dan LGBS.


Ketua yang sering di sapa Roma tersebut juga berharap melalui pelatihan dan kegiatan yang di lakukan dalam program ini, ia ingin mendorong BUMDes menjadi motor penggerak ekonomi desa, bukan menjadi lembaga yang kemudian mematikan perekonomian masyarakat sekitar.

Program yang menyentuh tiga desa penyangga kawasan ekonomi khusus Mandalika ini akan menyentuh 300 keluarga pekerja migran yang berasal dari desa Sengkol, Kuta dan Tanak Awu. Program ini bekerjasama dengan LGBS dan SIAP SIAGA.

Selain itu lanjut Roma, “BUMDes juga harus berperan aktif dalam membantu dan membangun usaha yang berbasis kelompok atau komunitas. Jika ini berhasil, akan ada perubahan yang signifikan.”

BUMDes Harus Bisa Menjadi Penggerak Ekonomi Masyarakat Desa 

Photo Istimewa : Syawaluddin field staf dan juga bagian dari LGBS NTB saat ditemui di lokasi acara.


Senada dengan itu, Syawaluddin field staf dalam program ini menerangkan BUMDes harus menjadi katalisator yang bisa menjadi penggerak perekonomian masyarakat di tataran desa.

“BUMDes adalah elemen yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam program ini. Penting sekali adanya kemampuan secara personal maupun kelompok untuk memberdayakan kelompok penerima manfaat,” cetus Syawaluddin.

Syawaluddin yang juga bagian dari Lembaga Generasi Bintang Sejahtera (LGBS) ini memaparkan kondisi rata – rata BUMDes desa program pasca pandemi yang mengalami penurunan.

“Setelah melakuhkan asesmen awal, rata rata kondisi BUMDes pasca pandemi ini sangat lemah sekali dari sisi SDM dan kegiatan pemberdayaan lainya.”

Dari hasil asesmen awal terkait BUMDes dari 3 desa program tersebut rata – rata berada pada posisi berkembang meskipun sudah ada alokasi anggaran yang di berikan dari pemerintah desa.

0 tampilan0 komentar

Postingan Terkait

Lihat Semua

Bình luận

Đã xếp hạng 0/5 sao.
Chưa có xếp hạng

Thêm điểm xếp hạng
bottom of page