Penjabat Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik, menegaskan pentingnya sinergitas dalam memberikan pemberdayaan PMI dan keluarganya. Ia meminta semua OPD, termasuk BAZNAS Lotim berperan dalam memberikan upaya reintergrasi pelindungan dan pemberdayaan terhadap masyakat, tak terkecuali bagi PMI dan keluarganya. hal itu diungkapkan saat perayaan Hari Migran Internasional di Kabupaten Lombok Timur pada 29 Desember 2024 yang lalu.
Keberadaan BAZNAS di rasa sangat berperan penting dalam menggerakan ekonomi keummatan. BAZNAS bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat melalui dana zakat yang dihimpun.
adbmi.org - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur memiliki peranan yang sangat strategis untuk mengumpulkan Zakat, Infak dan Sedekah. Zakat tersebut selanjutnya digunakan untuk menggerakan ekonomi masyarakat yang masuk dalam 8 asnaf.
Salah satu tugas dan fungsi baznas adalah meningkatkan ekonomi masyarakat yang menjadi pekerja migran Indonesia atau PMI di Kabupaten Lombok Timur. Hal ini disampaikan langsung oleh PJ Bupati Lotim, Juaini Taofik saat perayaan Hari Migran Internasional, 29/12/2024 lalu.
"Baznas harus menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat, termasuk keluarga pekerja migran yang seringkali menghadapi tantangan ekonomi saat bermigrasi."
Ia melanjutkan, "melalui pengelolaan yang transparan, kita bisa mengurasi ketimpangan sosial dan meningkatkan taraf hidup masyarakat."
Penjabat Bupati Lotim tersebut juga menekankan pentingnya kolaborasi antar semua elemen, baik masyarakat maupun pemerintah untuk menciptakan program - program yang terintegrasi. Salah satu langkah nyata yang sudah di lakukan baznas adalah memberikan bantuan modal usaha bagi masyarakat dan juga keluarga PMI.
Bupati Lombok Timur juga sudah menerbitkan Peraturan Bupati ( Perbup) Nomor 79 tahun 2024 tentang Pemberdayaan sosial ekonomi dan pelindungan PMI dan keluarganya di Kabupaten Lombok Timur. Perbup tersebut juga mengatur tugas dan fungsi baznas Lotim dalam pemberdayaan PMI.
Sementara itu, Roma Hidayat ketua ADBMI Foundation menyebutkan bahwa BAZNAS Lombok Timur setiap tahunnya menghimpun zakat sekitar 15 Milyar. Jumlah tersebut masih jauh dari targetan pemerintah yang berjumlah 20 Milyar setiap tahunnya.
Sebagai pemerhati PMI, Roma menilai pengelolaan zakat baznas merupakan solusi jangka panjang dalam menghadapi persoalan jangka panjang yang kerap dialami keluarga PMI ketika pulanh ke daerah asal.
"permasalah ekonomi masih kerap dirasakan PMI ketika pulang ke daerah asal. Dengan program pemberdayaan ekonomi berbasis zakat, keluarga PMI tidak terlalu bergantung pada hasil remitensi yang dikirimkan sehingga bisa dikelola untuk meningkatkan ekonomi," terang Roma, 17/1/2025.
Roma menekankan bahwa Baznas harus terus berinovasi untuk menciptakan program - program yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti pelatihan kewirausahaan, bantuan permodalan sampai dengan pendampingan usaha.
"sehingga kedepannya, penerima manfaat program baznas kedepannya bisa menjadi muzakki. atau orang yang memberikan zakat," terang Roma Hidayat.
Melalui pendekatan ini, sambung Roma, "Zakat tidak hanya menjadi instrumen ibadah. Tetapi juga menjadi alat untuk mendorong transformasi sosial dan ekonomi."
Semoga pengelolaan remitansi semakin baik dan bisa menjadi muzakki