top of page

Adu Seru Kuda Hambalang VS Kuda Sumbawa di PILKADA NTB

Pemilihan kepala-wakil kepala daerah atau disingkat Pilkada NTB sebentar lagi akan diselenggerakan. Berbagai poster-poster, baliho, papan reklame sudah tersebar disegala penjuru NTB. Bahkan isu-isu tentang Pilkada kian hari kian memanas.

Berbagai spekulasi sudah terjadi, yang sebelumnya Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. atau Bang Zul sapaan akrabnya selaku Gubernur NTB dengan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. sebagai Wakil Gubernurnya, untuk PILKADA mendatang tidak akan bersanding lagi.


Padahal sebelumnya, Bang Zul pernah membuat video bersama TGB (Tuan Guru Bajang) Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. mantan Gubernur pada periode sebelumnya yang juga merupakan saudara kandung dari Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. menyatakan lanjut jilid II.


Adu Seru Kuda Hambalang VS Kuda Sumbawa  di PILKADA NTB
ILUSTRASI: Pemilihan kepala-wakil kepala daerah atau PILKADA NTB (Ilustrator: Ilham Firdaus Yusuf)

adbmi.org - Makin ke sini, kabar burung makin kencang & deras beredar bahwa saat ini, ekor naga politik NTB bergerak ke posisi akan terjadinya duel, head to head dalam PILKADA NTB November nanti akan diikuti dua Paslon Saja.


Para pembesar partai besar menginginkan desain itu, mereka bermain di kuasa memberi surat rekomendasi. Para pemilik parpol di Batavia ingin "balas dendam politik" dan memberi pelajaran politik dengan menjegal calon tertentu dengan memanfaatkan celah ketentuan 20% dari total kursi DPRD.


Bukan soal uang mahar, Paslon yang dijegal itu jika dari sisi finansial paling mampu, paling kaya (kalau ditotalkan berdua 43 M), tapi ini lebih ke soal loyalitas & respect terhadap partai-partai.


Parpol ini bersekutu dalam dendam karena “ditalak" saat sayang-sayangnya di masa lalu, ditinggalkan ke parpol lain. Demikian kabar burung. Saya sendiri bergumam , masa Parpol BAPERAN sih ?.

Itulah kabar burung. Anda tahu kebiasaan burung-burung ; sering berkicau tanpa henti, jelas, terang , cepat berpindah ke sana sini & nikmat ditelinga meskipun kita tak mengerti maknanya. Anda harus betul betul awas untuk mengetahui burung yang mana dan Dimana ia berkicau. Jadi kita harus abaikan ya ?.


Tidak juga, ingatlah, Nabi Sulaiman mengukir prestasi dakwah, mentauhidkan bangsa Saba’ di Yaman kuno, memperluas kerajaannya & mempersunting ratunya, dimulai dari kabar burung.


Oleh karenanya kita Kembali ikuti Kabar burung ini. Skenario yang sedikit demi sedikit makin jelas terbuka kansnya adalah terjadinya head to head antara Kuda dari istal hambalang Prabowo dengan bekal rekomendasi pemenang PILPRES Gerindra & PAN, Lalu Muhammad Iqbal dan Dinda.


Dan Lawannya adalah kuda Tangguh dari Sumbawa, Petahana Zulkieflimansyah yang di dukung PKS & Demokrat. Siapakah yang akan memenangkan racing pada pilkada Nanti, Kuda Hambalang Prabowo atau Kuda Sumbawa ?.


Sebelum menjawab siapa pemenangnya. Kita penasaran dong sama pilihan ending drama Kabar Burung ini. Khususnya nasib Rohmi-firin bagaimana? Entah Firin, tapi Rohmi masih bisa Rujuk politik dengan Zul sehingga akan terjadi Zul-Rohmi jilid 2, Rohmi memegang Perindo & saat yang sama, Zul mulai uring-uringan karena Uhel tak kunjung bisa memastikan dukungan Golkar, begitu kembali Kabar Burung berkicau. Andaipun, pasangan ini betul di jegal.


Rohmi -Firin tetaplah Kingmaker. Dengan basis pendukung tradisionalnya yang militan & jaringan politik yang masih aktif, kemanapun pasangan ini berlabuh akan menjadi Marquis de Lafayette (1757–1834) yang tak memegang jabatan resmi namun berperan sebagai


“faiseur de roi" semasa Revolusi Prancis berlangsung

Dan akhirnya, kita semua memetik Pelajaran, bahwa hidup dialam demokrasi Indonesia hari ini adalah kesediaan menerima resiko, diaturnya hidangan di meja makan siang kita.


Roma Hidayat

(Direktur ADBMI)

6 tampilan0 komentar

Comentarios

Obtuvo 0 de 5 estrellas.
Aún no hay calificaciones

Agrega una calificación
bottom of page